Arinal-Sutono is Back

Hendri Setiadi

Jumat, 13 September 2024 - 22:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perjalanan Arinal-Sutono nyaris serupa dengan langkah politis Jokowi-Prabowo. Awal berseteru, belakangan bergandengan tangan. Berkolaborasi.

(Netizenku Network): DUNIA juga tahu bagaimana suasana pilpres di Indonesia pada 2019 lalu. Head to head. Dua pasang kandidat saling berhadap-hadapan. Tensi politik memanas. Alhasil, demokrasi mengantarkan pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin mengungguli nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Banyak pihak ketika itu meyakini. Sedikit saja gesekan di luar kontrol terjadi, tak mustahil bakal memantik percik gesekan panas yang mampu mengobarkan letupan horisontal di tengah anak bangsa.

Untungnya kemungkinan terburuk itu tak berlangsung. Entah lantaran arus politik yang mengarahkan atau keputusan pribadi Jokowi-Prabowo, keduanya lalu sepakat mengakhiri rentang jarak. Sambil memulai langkah seiring sejalan.

Hasil persekutuan tersebut kiranya langgeng. Malah berkelanjutan hingga pilpres 2024. Kekuatan pengikut Jokowi dan loyalis Prabowo bersatu. Tak pelak karpet merah pun tergelar untuk mengantarkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.

Baca Juga  Mari Bergaul Ala Pj Gubernur Samsudin

Bila ditarik dalam skala lokal, konstelasi bersatunya dua kekuatan politis dari yang sebelumnya berseberangan, juga terlihat di pilgub Lampung kali ini.

Pada pilgub sebelumnya, Arinal yang berpasangan dengan Nunik berada di kubu berbeda dengan Sutono yang menjadi pasangan cagub Herman HN. Meski masih ada kandidat lain, tapi tak bisa dipungkiri kedua pasangan kontestan ini yang paling bersaing ketat dalam menyedot perhatian publik.

Hasil rekapitulasi KPU atas pelaksanaan pilgub Lampung 2018 menunjukkan Arinal-Nunik (nomor urut 3) memperoleh dukungan suara 37,78 persen dari 4.179.405. Selanjutnya diurutan kedua yang kebetulan bernomor urut 2 diduduki Herman HN-Sutono. Keduanya mecatat raihan dukungan 1.054.646 suara atau 25,73 persen. Sisa suara lainnya berbagi antara pasangan petahana M Ridho Ficardo-Bachtiar Basri dan Mustafa-Jajuli.

Lalu dimana letak kesamaan cerita dengan sepak terjang Jokowi-Prabowo? Setidaknya kita melihat adanya kolaborasi antara Arinal-Sutono di kancah kontestasi pilgub 27 November mendatang. Padahal, jelas-jelas sebelumnya masing-masing berada di kubu berbeda dan bertarung keras.

Baca Juga  Batik Garuda ‘Hinggap’ di Lamban

Perpaduan mantan rival ini tentu tidak bisa dipandang sebelah mata, kendati pasangan ini hanya diusung oleh satu parpol. Karena menyatunya kedua politisi andal: Arinal-Sutono saja sudah perlu diwaspadai. Pengalaman yang dimiliki masing-masing tentu sudah menjadi modal tersendiri.

Ditambah lagi partai yang mengusungnya dikenal sebagai partai yang memiliki kader dan basis militan. Ramuan variabel-variabel tersebut sudah pasti sangat berguna dalam menghimpun suara dukungan.

Variabel berikutnya yang malah bisa dibilang berpotensi besar dalam berkontribusi menggalang suara dukungan adalah keberadaan sosok Umar Ahmad di kubu Arinal-Sutono yang disebut sebagai pasangan Ardjuno itu. Umar Ahmad yang sebelumnya digadang-gadang maju pilgub, dikenal memiliki jaringan relawan yang militan dan tersebar luas.

Jika dirasa masih bisa menambahkan variabel lainnya, maka loyalis Arinal di Partai Golkar juga patut diperhitungkan. Kendati tidak direkomendasikan partainya, namun Arinal masih tercatat sebagai nakhoda Golkar di Lampung.

Bisik-bisik di belakang, terbetik kabar, mayoritas pengurus Golkar di masing-masing tingkatan, serta simpatisan Golkar di berbagai daerah masih menaruh respek kepada Arinal. Terlalu gegabah bila ada yang tidak mempertimbangan potensi ini. Bahkan, kalau Arinal mampu mengelola psikologis mereka dengan tangan dingin, bukan tidak mungkin ganjarannya dia akan mendulang dukungan dari ceruk tersebut.

Baca Juga  Bagi-bagi Gelar Doktor dan Paradigma Tangan di Atas 

Sedangkan keberadaan Sutono, baik selaku kader PDI Perjuangan maupun sebagai individu yang dikenal dekat dengan dunia pertanian, diyakini memiliki kantong-kantong dukungan riil. Jangan pula dilupakan, sebagai orang Lampung bersuku Jawa, dirinya tentu memiliki frekuensi yang lebih dekat untuk menggalang simpati dari orang-orang Lampung bersuku Jawa lainnya yang tersebar di seantero Lampung.

Masing-masing variabel penunjang tadi sudah barang tentu akan dikelola optimal oleh pasangan Ardjuno. Maka bukan tidak mungkin kemiripan cerita sukses yang dilakoni Jokowi-Prabowo di tataran pusat, akan kembali terulang dalam versi sedikit berbeda di pilgub Lampung nanti. Cerita ini disebut; Arinal-Sutono is back! (*)

Berita Terkait

Prabowo = Arinal?
Arinal Menolak Jadi Raja Tega
Arinal Memang “Bejo”?
“Yo Ndak Tahu, Kok Tanya Saya”
Jangan Ya Dek, Ya!!!
Mari Bergaul Ala Pj Gubernur Samsudin
Umar Ahmad, Artis Sesungguhnya di Panggung Pilgub Lampung
Indeks Kemerdekaan Pers Lampung Melorot di Era Rezim Arinal

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 22:59 WIB

Lentera Swara Lampung | Rabu, 20 November 2024

Minggu, 17 November 2024 - 22:30 WIB

Lentera Swara Lampung | Senin, 18 November 2024

Kamis, 14 November 2024 - 22:30 WIB

Lentera Swara Lampung | Jumat, 15 November 2024

Selasa, 12 November 2024 - 23:01 WIB

Lentera Swara Lampung | Rabu, 13 November 2024

Rabu, 6 November 2024 - 22:30 WIB

Lentera Swara Lampung | Kamis, 7 November 2024

Selasa, 5 November 2024 - 23:10 WIB

Lentera Swara Lampung | Rabu, 6 November 2024

Minggu, 3 November 2024 - 23:00 WIB

Lentera Swara Lampung | Senin, 4 November 2024

Selasa, 29 Oktober 2024 - 22:30 WIB

Lentera Swara Lampung | Rabu, 30 Oktober 2024

Berita Terbaru

Bandarlampung

Teguh Endaryanto Nakhodai PERHEPI Bandar Lampung

Kamis, 21 Nov 2024 - 16:45 WIB

Tanggamus

Kejari Tanggamus Musnahkan Barang Bukti yang Telah Inkracht

Kamis, 21 Nov 2024 - 15:41 WIB

Tulang Bawang Barat

Jelang Pemilihan, Pendukung NoNa Makin Solid dan Optimis Menang

Kamis, 21 Nov 2024 - 11:44 WIB