Bandarlampung (Netizenku.com): Dukungan untuk Putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk maju mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Presiden RI di Pilpres 2019 mendatang, mendapat respon baik dari sebagian besar kader, maupun pengurus Partai Demokrat di berbagai daerah.
Terbukti, dalam waktu dekat, tepatnya hari Minggu (29/7) mendatang, Relawan pro AHY \’nyalon\’ Wapres yang mengatasnamakan Relawan CAKRA AHY Lampung mendeklarasikan diri dan memberikan dukungan penuh untuk AHY.
Relawan yang di dalamnya terdapat para aktivis hingga pelaku industri kreatif, pokoknya serba anak muda ini, menjadi bagian dari suara AHY di Lampung, yang tugasnya jelas untuk mencari massa sebanyak-banyaknya, terutama dari kaum millenial, atau kekinian.
Terbentuknya relawan CAKRA AHY Lampung ini diinisiasi oleh Politisi Partai Demokrat, K. Agus Revolusi, yang dibantu Fenta Peturun sebagai koordinator wilayah dan Hierarki Revolusi sebagai sekretaris.
Kepada Netizenku.com, Agus Revolusi mengatakan jika Relawan CAKRA AHY Lampung diperuntukkan menyerap aspirasi anak muda di luar partai. Artinya, gerakan itu memang difokuskan untuk memancing minat generasi millenial agar mau belajar berdemokrasi dan tidak antipati dengan dunia politik.
“Hari Minggu, tanggal 29 Juli mendatang kita (Relawan Cakra AHY Provinsi Lampung) akan deklarasi. Tanggal 30 rencananya akan deklarasi lagi secara nasional,” jelas Agus di DPRD Lampung, Jumat (27/7).
“Sampai hari ini, sudah sekitar delapan daerah yang mendeklarasikan diri sebagai Relawan Cakra AHY,” timpal Agus Revolusi.
Nama AHY memang baru di dunia politik. Namun, Sempat melonjak namanya di ajang Pilgub DKI Jakarta lalu, karier politik putera Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini diprediksi bakal berlanjut di ajang Pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Ya, sepertinya ajang Pilpres bakal jadi panggung hajat demokrasi kedua untuk AHY.
Hal ini sudah terlihat ketika popularitas AHY pasca Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta dianggap mampu bersaing. Setidaknya untuk posisi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Skema perjodohan antara AHY dan Prabowo pun sangat kentara ketika keduanya dipertemukan di kediaman Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum lama ini.
Meski kedua Ketum ini menyatakan belum ada pembahasan apalagi kesepakatan soal cawapres, namun sinyal-sinyal mengarah ke sana sudah terpampang jelas. Mulai dari menyambut kedatangan Prabowo, foto bersama hingga diskusi serius dalam satu meja, bersama AHY.
Sebagai tokoh yang diperidiksi kembali menjadi kompetitor Jokowi di Pilpres mendatang, Prabowo tentu tidak mau gegabah untuk ambil keputusan. Setidaknya, butuh lebih dari sekadar makan malam untuk bisa meyakinkan Ketua Umum Gerindra itu.
Demokrat sendiri sejatinya terus mengupayakan bagaimana mendorong AHY agar lebih dikenal sebagai ikon generasi millenial yang sukses di dunia politik.
Target pasarnya jelas, menarik simpatik pemilih pemula yang tiap tahun jumlahnya semakin bertambah. Dengan harapan, bisa menaikkan nilai tawar AHY di hadapan Prabowo. Tapi jika hanya gerakan dari dalam lingkup partai, dampaknya tidak akan begitu luar biasa. Butuh pemuda-pemudi di luar partai politik yang kreatif untuk menggalang dukungan agar generasi millenial jadi tertarik. (Rio)