Umar Ahmad, Artis Sesungguhnya di Panggung Pilgub Lampung

Hendri Setiadi

Sabtu, 20 Juli 2024 - 14:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi panggung politik pilgub Lampung (ist)

Ilustrasi panggung politik pilgub Lampung (ist)

Pilgub Lampung kian mendekat. Nama-nama kandidat gubernur makin menguat. Setidaknya mengerucut pada 4 nama. Mirza, Arinal, Herman dan Umar Ahmad. Ketiga nama pertama notabene ketua partai. Terkecuali nama terakhir. Tapi sulit ditampik “artis” sesungguhnya pada panggung kontestasi kali ini justru Umar. Dia tak hanya digandrungi para pendukung militannya. Tapi juga diidam-idamkan untuk dilamar setiap kandidat.

(Netizenku.com): UNTUK melaju di arus deras pilgub tentu dibutuhkan perahu politik pengusung. Pakemnya memang sudah begitu. Bagi kandidat yang kebetulan sebagai ketua partai, persyaratan tersebut mestinya bukan perkara rumit.

Tapi riilnya kadang tak sesimpel itu. Arinal, misalnya, harus berjibaku dulu. Saling meradang di internal partainya. Sampai kemudian baru memperoleh sinyalemen “lampu hijau” dari Golkar.

Herman sampai hari ini bahkan belum memperoleh kejelasan dari Nasdem yang notabene partainya sendiri. Kalau pun ada kandidat yang melenggang mudah menggenggam “tiket” partai (Gerindra) ialah Mirza. Selain restu partai, dia juga mendapat bonus; Prabowo efek yang diyakini bisa turut mengatrol pamornya di publik Lampung.

Baca Juga  Pusing (Lebih dari) Tujuh Keliling

Lantas bagaimana dengan Umar? Ketua PDI Perjuangan bukan. Kalau pun tercatat sebagai pengurus teras kepartaian, kapasitasnya jauh di bawah kewenangan DPP yang titahnya menjadi harga mati penentu nasib kandidat.

Uniknya, dengan posisi wait and see serupa itu, upaya penggalangan relawan pendukung yang dilakukan secara swadaya Umar beserta barisan militannya justru mampu menggelinding membesar mirip bola salju. Gerakannya menggema. Dan gemanya setara dengan upaya kandidat lain yang mesti jor-joran dana publikasi demi mem-branding citra diri terlebih dahulu untuk bisa sampai di posisi itu.

Fenomena ini sudah barang tentu menarik perhatian banyak pihak. Termasuk para kandidat gubernur lain. Tidak sedikit pula kalangan berkeyakinan pencapaian seperti yang diperoleh Umar hanya bisa terjadi pada “barang bagus”. Emas di tong sampah sekalipun tetaplah emas.

Baca Juga  Petuah Margaret Thatcher dan Peluang Umar Ahmad

Kadar kuat yang melekat pada Umar itu makin bertambah karatnya, setelah PDI Perjuangan menyorongkan surat tugas kepadanya. Kendati tidak disebutkan secara eksplisit ditugaskan sebagai calon gubernur atau wakil gubernur, surat sakti DPP PDI Perjuangan ini sudah cukup menjadi bahan bakar tambahan bagi pergerakan Umar.

Benar, surat tugas tersebut baru diserahkan ke DPD PDI Perjuangan Lampung, Jumat (19/7). Tapi sejatinya surat itu sudah dirilis sejak 3 Juli 2024. Di era informasi sekarang ditambah manuver saling intip antarpartai, kemungkinan kabar itu bocor dan beredar (meski masih di kalangan terbatas) sangat mungkin. Bahkan, boleh jadi jauh sebelum surat tugas itu ditanda tangani Prananda Prabowo, putra Ketum Megawati.

Baca Juga  Indeks Kemerdekaan Pers Lampung Melorot di Era Rezim Arinal

Menjadi tidak terlalu mengherankan bila kemudian belakangan ini silih berganti muncul pemberitaan yang menggiring Umar bakal digandengkan dengan Mirza, Arinal dan Herman. Lagi-lagi semua narasi kandidat berpusar ke sumbu Umar. Harus obyektif diakui daya magnet seorang Umar memang bekerja dalam situasi ini.

Mungkinkah para kandidat itu sudah punya hitung-hitungan bahwa berhasil menggandeng Umar sama artinya bakal menang pilgub sebelum berperang di ajang kompetisi November nanti?

Kalau benar adanya demikian, sambil meminjam ungkapan politik itu dinamis, maka bukan mustahil kalau gelinding bola berputar mirip putaran roda. Sebelumnya ada di bawah, lalu beranjak naik ke atas. Demikian pula dengan Umar. Narasi yang dibangun dijadikan calon wagub tapi semesta berkehendak lain. Justru mendorongnya ke permukaan sebagai calon gubernur. Ini mungkin yang disebut garis tangan. (*)

Berita Terkait

Arinal-Sutono is Back
Arinal Memang “Bejo”?
“Yo Ndak Tahu, Kok Tanya Saya”
Jangan Ya Dek, Ya!!!
Mari Bergaul Ala Pj Gubernur Samsudin
Indeks Kemerdekaan Pers Lampung Melorot di Era Rezim Arinal
Ambulans Minggir, Presidenku Mau Lewat!
Sastra Masuk Kurikulum, Guru Pemalas Enggan Tersenyum

Berita Terkait

Senin, 16 September 2024 - 12:01 WIB

Atlet Lampung Diminta Jaga Semangat Untuk Tambah Medali PON, Pj Gubernur: Bukan Sekadar Tampil

Senin, 16 September 2024 - 11:53 WIB

Bikin Lebih Akrab, Pj Gubernur Lampung Dipanggil ‘Uncle Sam’

Senin, 16 September 2024 - 11:38 WIB

Dukung Atlet PON, Pj Gubernur Lampung Pantau Langsung Pertandingan di Aceh

Senin, 16 September 2024 - 11:30 WIB

Bawa Pulang 6 Medali PON, Dua ‘Ratu Senam Lampung’ Disambut Pj Gubernur Samsudin

Senin, 16 September 2024 - 11:20 WIB

Pj Gubernur Lampung Minta Orang Tua Atlet Salat Tahajud Dukung Kontingen PON di Aceh-Sumut

Senin, 16 September 2024 - 10:55 WIB

Pj Gubernur Lampung Serahkan Bantuan Listrik Gratis Masyarakat Pra-sejahtera di Pesibar dan Mesuji

Senin, 16 September 2024 - 10:47 WIB

Pj Gubernur Mulai Berkantor di Kota Baru

Senin, 16 September 2024 - 10:42 WIB

Pemprov Lampung Lelang 4 Jabatan Tapi Hanya 2 yang Dilantik, Ini Jawaban Pj Gubernur Samsudin

Berita Terbaru

Pesawaran

Pasangan Ariesan Gaspol Blusukan Sapa Warga Pesawaran

Senin, 16 Sep 2024 - 13:28 WIB