Bandarlampung (Netizenku.com): Lampung Memantau meminta semua pihak benar-benar memberikan perhatian serius terkait hasil rapid test Covid-19 Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang sedang berlangsung hingga Jumat (4/12) besok.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan pada 26-29 November lalu di 31 Puskesmas se-Kota Bandarlampung, tercatat 1.080 KPPS dinyatakan Reaktif.
Hasil pemeriksaan ini mengejutkan Ketua Lampung Memantau, Yan Barusal.
\”Hal ini harus menjadi perhatian serius oleh semua pihak karena bisa menjadi klaster baru Covid-19 yang sejak awal menjadi kekhawatiran semua pihak,\” kata Yan dalam pernyataan tertulis yang diterima Netizenku, Kamis (3/12) malam.
Adanya kasus 1.080 KPPS yang reaktif ini menunjukkan Pilkada Bandarlampung yang dilaksanakan di tengah pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan, memang tidak layak untuk digelar dan akan menjadi ancaman serius bagi keselamatan masyarakat.
Pasca dinyatakan reaktif, Ketua KPU Kota Bandarlampung Dedi Triayadi, lewat pernyataannya mengatakan akan mengganti semua KPPS yang reaktif dengan alasan memutus mata rantai penularan Covid-19 semakin meluas.
Namun, ternyata KPU hari ini malah melakukan tes ulang terhadap KPPS tersebut.
\”Ini menunjukkan KPU tidak serius melihat persoalan ini. Harusnya KPPS tersebut dilakukan swab test untuk membuktikan apakah KPPS tersebut terkonfirmasi Covid-19 atau tidak. Tes ulang yang dilakukan oleh KPU Bandarlampung seperti ingin membuktikan bahwa 1080 KPPS yang dinyatakan reaktif tersebut adalah tidak benar,\” ujar Yan.
Dia berharap KPU Bandarlampung lebih serius melihat persoalan tersebut.
\”Jangan sampai hasrat menyelenggarakan pilkada yang harapannya akan menghasilkan pemimpin yang bisa memberikan manfaat kepada masyarakat malah mengancam hidup masyarakat itu sendiri,\” pungkas Yan. (Josua)