Bandarlampung (Netizenku.com): Tepat 73 tahun lalu, jati diri dan ideologi dasar negara Indonesia lahir, dia lah Pancasila. Momen tanggal 1 Juni yang diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila tidak dapat dipisahkan dengan momentum Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober. 1 Juni setiap tahunnya harus dapat menjadi media refleksi dan evaluasi kita sabagai warga bangsa akan pengamalan kita terhadap nilai-nilai luhur Pancasila. Dua hari bersejarah tersebut harus menjadi momentum berharga untuk mengembalikan kesadaran kita sebagai warga bangsa, bahwa Pancasilaku, Pancasilamu adalah Pancasila kita semua.
Bagaimana para tokoh PDIP Lampung memaknai hari lahirnya Pancasila? Simak ulasannya.
1. Drs. H. Mukhlis Basri, MM (Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDIP Lampung).
Bupati Lampung Barat dua periode ini memaknai Pancasila sebagai ruh bagi bangsa Indonesia yang tak bisa diganti dengan apapun. Sebab menurutnya, Pancasila merupakan jati diri, falsafah, ideologi, sekaligus alat pemersatu.
\”Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk,” ujar Mukhlis.
Menurut Mukhlis, Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, bahasa daerah, pulau, adat istiadat, budaya, serta warna kulit, dipersatukan oleh Pancasila.
Untuk itu, dirinya mengajak masyarakat untuk menggali kembali sejarah perkembangan bangsa yaitu ketika pada 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengusulkan Pancasila sebagai Dasar Negara.
“Pancasila telah dipandang sebagai sistem filsafat, etika moral, politik, dan Ideologi Nasional. Namun kemudian pada 30 September 1965, muncul Gerakan 30 September atau G 30 S PKI. Gerakan ini merupakan wujud usaha mengubah Pancasila menjadi ideologi komunis, Namun berkat adanya kesadaran untuk mempertahankan Pancasila maka upaya tersebut mengalami kegagalan,” jelasnya.
Mukhlis juga mengimbau kepada masyarakat untuk wajib meningkatkan kewaspadaan nasional dan ketahanan mental ideologi Pancasila, seperti halnya kewaspadaan tantangan globalisasi dan liberalisasi, kemampuan menghadapi tantangan mendasar yang akan melanda kehidupan bangsa seperti sosial-ekonomi dan politik, bahkan mental dan moral bangsa. \”Hanya dengan keyakinan nasional inilah bangsa Indonesia tegak dan tegar dengan keyakinannya yang benar dan terpercaya,” pungkasnya.
2. Dr. (Cand) H. Bustami Zainudin S.Pd, MH. (Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDI Perjuangan Lampung.
Momen peringatan hari lahir Pancasila dapat dijadikan sebagai wujud dan kepedulian kita terhadap ideologi Pancasila sebagai ideologi nasional yang mengalami percobaan berkali-kali. Peringatan lewat upacara-upacara bendera di sekolah seperti zaman dahulu, seharusnya tetap dipertahankan dan dilaksanakan disekolah-sekolah maupun di instansi pemerintah sebagai pengingat momentum bersejarah yang tak pernah terlupakan.
Tetapi ada-ada hal terpenting dari momentum hari lahir dan hari kesaktian Pancasila yaitu Pancasila harus dijadikan paradigma dalam berbangsa dan bernegara.
\”Pancasila harus dijadikan acuan utama memecahkan problematika yang terjadi dalam bidang apapun, baik ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, hankam. Dan yang paling utama tentunya walaupun sekarang tidak ada lagi P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila), semua komponen masyarakat Indonesia harus bertekad dan bersatu untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,\” jelas Bupati Way Kanan periode 2010-2015 ini.
Sekalipun orde akan terus berganti, pancasila yang diperingati setiap tahunnya harus dipertahankan kesaktiannya dalam format yang tidak meninggalkan ruh-ruh ideologi yang sesungguhnya. \”Saatnya kini kita saling introspeksi diri, tak perlu saling menyalahkan. Kita jaga diri dengan pengamalan nilai pancasila secara benar agar mampu menjadi manusia Indonesia seutuhnya yang terkenal dengan keramah tamahannya, dan sifat kegotong royongannya. Kita pun menjadi sebuah bangsa yang saling tolong menolong. Mampu berbuat adil, dan menyadari bahwa kita adalah bangsa yang besar,\” jelasnya.
Pancasila yang telah menjadi pilar bangsa akan terus mempersatukan kita sebagai bangsa yang besar dan disegani bangsa lainnya di dunia. \”Saatnya kini Pancasila jangan hanya dijadikan sebagai sebuah simbol usang yang mungkin sudah terhapus nilai-nilai serta ajarannya. Penduduk bangsa ini tidak boleh lupa bahwa Pancasila mampu mempersatukan semua golongan bangsa ini. Pancasila yang mampu membakar semangat anak bangsa untuk tetap mempertahankan kedaulatan Negara Republik Indonesia dari serangan-serangan bangsa lain yang ingin menduduki (kembali) NKRI,\” kata dia.
Nilai-nilai Pancasila jangan pernah “terhapus” dari memori kolektif masyarakat Indonesia. Pancasila tak boleh “dilupakan” dari kehidupan bangsa ini, agar kekerasan tidak merajalela dan menjamur dimana-mana.
3. Anna Morinda, SE, MM (Sekretaris DPC PDIP Kota Metro).
Hari lahirnya Pancasila merupakan moment untuk kembali ke jati diri bangsa. Untuk bisa bersaing ke depannya, bangsa ini harus kembali pada kekuatan yang menyatukan perbedaan ketika \’Founding father\’ mendirikan negara ini, yakni Pancasila.
\”Semangat Persatuan dan Kesatuan merupakan Pilar utama berbangsa dan bernegara. Jika kita ingin kuat ke depannya, kita harus perkuat persatuan dan kesatuan, jangan sampai terpecah belah oleh hal-hal yang merusak persatuan,\” ucapnya Ketua DPRD Metro ini.
So.. Jangan lupakan sejarah perjuangan bangsa, karena tanpa itu, kita bukan apa-apa. Aku Pancasila, Kamu Pancasila, Kita Pancasila.. Pancasila Kita Semua.
Selamat Hari Pancasila!
(Rio)