Bandarlampung (Netizenku.com): Buntut dari satu pasien yang dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona atau Covid-19, membuat 7 tenaga medis di Puskesmas Rawat Inap Simpur, Kelapa Tiga, Tanjungkarang Pusat terpaksa harus menjalani masa isolasi secara mandiri di rumah.
Selain itu, para keluarga dari ke tujuh tenaga medis itu juga turut diseret masuk ke dalam daftar Pasien Dalam Pemantauan (PDP) dinas kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, Edwin Rusli, mengatakan bahwa isolasi yang dilakukan terhadap 7 tenaga medis tersebut lantaran pernah menangani satu pasien sebelum dinyatakan positif terinfeksi Corona oleh pemerintah pusat.
“Jadi sebelum dinyatakan positif, pasien tersebut sempat datang ke Puskesmas Simpur. Maka seluruh pegawai puskesmas yang menangani pasien tersebut kita rumahkan. Tidak boleh masuk dulu,” kata Edwin, saat dikonfirmasi, Kamis (19/3).
Edwin menjelaskan, dari ke tujuh petugas medis tersebut antara lain merupakan 2 orang Dokter, 2 petugas Laboratorium, serta 2 petugas pendaftaran dan seorang perawat. Ke tujuhnya berserta keluarga masing-masing saat ini berstatus PDP.
“Maka untuk ke tujuh petugas ini kita kasih dispensasi untuk tidak bekerja, dan mereka ini termasuk pasien dalam pengawasan (PDP) termasuk keluarganya,” jelasnya.
Edwin menjelaskan, selama isolasi secara mandiri Dinas Kesehatan Bandarlampung akan memantau perkembangan tenaga medis tersebut selama 14 hari ke depan. Apa bila jatuh sakit, maka akan direkomendasikan untuk dilakukan uji laboratorium kepada Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.
“Dan terhadap yang sakit kita ajukan ke dinas kesehatan provinsi untuk diadakan uji lab, dan dari sana nanti akan diketahui langkah-langkah apa yang kita ambil. Mungkin kita akan mencari orang-orang yang ditemui selama di Lampung,” paparnya.
Diberitakan sebelumnya, seluruh warga, baik itu masyarakat umum atau pun tim medis yang pernah berhubungan langsung dengan pasien laki-laki (62) itu, masuk ke dalam pemantauan dinas kesehatan.
“Semua orang-orang yang pernah berhubungan sudah kita data. Kami punya kebijakan kalau sudah masuk pada Pasien Dalam Pemantauan (PDP) kita melakukan trashing, pada siapa saja dia bertemu dan melakukan kontak kita pantau. Jangan panik, minta doanya bersama,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana.
Selain Puskesmas Rawat Inap Simpur Bandarlampung, pasien juga pernah dilakukan pemeriksaan oleh salah seorang dokter swasta, kemudian dilakukan pemeriksaan di laboratorium RS Advent Bandarlampung dan terakhir saat ini tengah menjalani isolasi di RSUD Abdul Moeluk. “Ini juga akan kita trashing nanti. Petugas lab Advent akan kita trashing,” pungkasnya.
Di Bandarlampung sendiri terdapat tiga pasien yang diisolasi dam tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) dan RS Beleza Bandarlampung. Satu diantaranya dinyatakan positif dan dua lainnya tengah menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. (Adi)