Bandarlampung (Netizenku.com): Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Bandarlampung akan berlari mengejar ketertinggalan perguruan tinggi lain, khusunya di Provinsi Lampung dan Wilayah 2, Sumbagsel.
Hal itu terungkap pada sidang senat terbuka sekolah tinggi tersebut dalam rangka pengukuhan guru besar di Aula LPMP Provinsi Lampung, (22/8).
\”Untuk saat ini STKIP PGRI Bandarlampung akan melakukan pembaruan bentuk instansi, dari sekolah tinggi menjadi institusi, insya Allah akan berganti nama menjadi Institut Dailami Zain PGRI.\” kata Ketua Pelaksana, Wayan Satria jaya.
Terkait langkah awal, pihaknya kini tengah menggenjot pendidikan para dosen setempat, \”Guna menularkan kuantitas dan kualitas dosen akan ditugaskan para dosen melanjutkan studi doctoral (S3), baik di dalam atau di luar negri.\” kata dia.
Sementara, pengukuhan sendiri dianugerahkan kepada Prof. Dr. Hj. Surastina, M. Hum. Bidang ilmu pendidikan bahasa Indonesia/wacana bahasa Indonesia, dengan orasi ilmiah berjudul \”prinsip-prinsip pragmatik dalam wawancara dalam wacana kesantunan, kerjasama dan media sosial\”.
Hal itu berdasarkan Keputusan menteri riset, teknologi, dan pendidikan tinggi Republik Indonesia nomor 13410/m/kp/2019 tentang kenaikan jabatan akademik/fungsional dosen menteri riset, teknologi dan pendidikan tinggi.
Wayan mengungkapkan, hari ini merupakan momentum yang patut disyukuri, sebab pada nuansa HUT kemerdekaan ke-74 RI, STKIP PGRI Bandarlampung memiliki satu orang profesor yang benar-benar ekpert dalam bidangnya.
\”Semoga dengan dikukuhkannya Prof. dr. hj. surastina, M.Hum., sebagai guru besar akan semkain meningkatkan peran dan fungsi perguruan tinggi.\” ujar Wayan.
Ia juga mengungkapkan bahwa tidak semua orang, khusunya dosen yang mampu meraih dan menyandang gelar profesor,
\”Tentu saja, motivasi seorang dosen dalam meraih gelar tertinggi itu bukan karena aspek sosial dan materiil, melainkan idealism tinggi untuk memajukan bangsa terutama dalam bidang pendidikan.\” tuturnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, dirinya meyakini, Surastina dapat menularkan energi yang positif bagi kemajuan perguruan tersebut.
\”Sampai hari ini masih ada 6 dosen yang tengah menempuh studi lanjut, 2 dosen menempuh S3 di luar negri.\” tuturnya. (Adi)