Rohaya Ramadhani, siswa kelas 3 SMA Negeri 1 Liwa, berhasil menjawab tantangan Bupati Lampung Barat dalam program beasiswa kedokteran gigi untuk siswa-siswi kelas 3 tingkat SLTA sederajat. Keberhasilan tersebut disambut gembira dan mendapat apresiasi langsung dari Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus.
Liwa (Netizenku.com): “Alhamdulillah, ini kabar baik dan menggembirakan. Selamat kepada ananda Rohaya Ramadhani, SMA Negeri 1 Liwa, serta seluruh anak-anak Lampung Barat lainnya yang telah diterima di berbagai perguruan tinggi negeri (PTN),” ujar Parosil, Kamis (29/5/2025).
Parosil menyebut, program beasiswa kedokteran gigi merupakan bentuk komitmennya terhadap kemajuan pendidikan dan kesehatan di Lampung Barat. Ia menyadari kuliah di Fakultas Kedokteran tergolong mahal, sehingga membutuhkan intervensi pemerintah daerah.
“Selama masa kepemimpinan saya bersama Pak Mad Hasnurin, kami ingin memastikan semua anak Lampung Barat punya kesempatan yang sama untuk menjadi dokter. Tidak ada istilah orang susah tidak bisa kuliah kedokteran. Tugas anak-anak hanya belajar, selebihnya biar kami yang pikirkan. Setelah lulus, mereka tinggal mengabdi untuk masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Rohaya Ramadhani mengungkapkan rasa syukur atas diterimanya ia di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sriwijaya (Unsri). Ia mengaku termotivasi untuk belajar lebih giat setelah mengetahui adanya program beasiswa dari pemerintah daerah.
“Alhamdulillah, setelah melihat pengumuman kemarin, Allah SWT mengabulkan cita-cita saya. Terima kasih kepada kedua orang tua, bapak dan ibu guru, serta Pak Bupati yang telah memberikan motivasi dan dukungan melalui program ini,” ujar putri bungsu pasangan Mustapa dan Yurnani, warga Pekon Gunung Sugih, Kecamatan Balikbukit.
Sebagai informasi, beasiswa ini mencakup seluruh biaya pendidikan hingga lulus, termasuk uang kuliah tunggal (UKT) sesuai ketentuan PTN, serta sejumlah tunjangan lainnya. Di antaranya uang saku Rp3 juta, transport lokal Rp1 juta, uang buku Rp2 juta, fotokopi/penggandaan Rp2 juta, uang kesehatan Rp1 juta, biaya pemondokan Rp2,5 juta, dan biaya hidup sebesar Rp4 juta per semester. Selain itu, juga disediakan dana untuk pendidikan profesi atau co-ass sebesar Rp45 juta. (Iwan)