Bandarlampung (Netizenku.com): Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bandarlampung melantik 1.700 Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) secara bergelombang mulai 14-16 November 2020.
PTPS akan mengawasi jalannya pemungutan dan penghitungan suara Pilwakot Bandarlampung pada 9 Desember mendatang di 1.700 TPS yang tersebar di 126 kelurahan dan 20 kecamatan se-Bandarlampung.
Dalam salah satu acara pelantikan PTPS di Kecamatan Enggal, Minggu (15/11), Ketua Panwascam setempat, Indra Kesuma, mendampingi Koordinator Divisi Humas, Data, dan Informasi Bawaslu Bandarlampung, Yusni Ilham Ssos I mengatakan PTPS merupakan ujung tombak Bawaslu.
Hal ini sesuai dengan kata sambutan Ketua Bawaslu RI Abhan yang disampaikan Indra Kesuma.
\”Pengawas TPS merupakan ujung tombak Bawaslu dalam melaksanakan tugas-tugas pengawasan pilkada. Keberadaan Pengawas TPS menjadi instrumen penting yang akan ikut menentukan kualitas proses pemungutan dan penghitungan suara,\” kata Indra.
Tugas pengawasan di pilkada juga semakin berat karena selain mengawasi tahapan juga harus mengawasi berjalannya protokol kesehatan pada saat pemilihan.
Pilkada serentak yang akan digelar di 270 daerah, yang awalnya direncanakan pemungutan suara pada September 2020, dan tahapan penyelenggaraannya telah dimulai sejak Oktober 2019.
Namun karena saat ini terjadi wabah Covid-19 dan WHO menetapkan Covid-19 sebagai pandemik dunia, dan pemerintah menyatakan status darurat bencana.
Mempertimbangkan hal tersebut, KPU memutuskan untuk menunda tahapan pilkada sebagai upaya pencegahan Covid-19.
Setelah ditundanya tahapan pilkada selama 3 bulan, Pemerintah dan DPR RI, bersama penyelenggara pemilu sepakat melanjutkan kembali tahapan Pilkada Serentak 2020.
Dan pelaksanaan pemungutan suara menjadi 9 Desember 2020. Tahapan lanjutan pilkada serentak dimulai pada 15 Juni 2020 di tengah pandemi Covid-19.
\”Dalam konteks pilkada, pengawas pemilu memiliki peranan penting dan strategis dalam pengawasan, tidak terkecuali Pengawas TPS. Pengawas TPS yang demikian diharapkan menjadi sosok yang aktif dan progresif, mengerti tugas dan wewenangnya,\” ujar Indra.
Koordinator Divisi Humas, Data, dan Informasi Bawaslu Bandarlampung, Yusni Ilham Ssos I mengingatkan Pengawas TPS yang terpilih harus memiliki rasa tanggung jawab, berintegritas, murni.
\”Dan tiada niat apapun selain ingin proses demokrasi di Bandarlampung benar-benar berjalan dengan baik, kita kawal dari TPS. Sebagai ujung tombak Bawaslu, baik buruknya proses pemilihan merupakan andil dari Pengawas TPS,\” kata Yusni.
PTPS harus benar-benar melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangan besar yang diberikan oleh Bawaslu.
Dia meminta agar jajaran Panwascam dan Pengawas Kelurahan berupaya meningkatkan kapasitas Pengawas TPS karena rata-rata separuh lebih masih baru di dunia pengawasan pemilihan. \”Jangan sampai di TPS nanti posisinya hanya sebagai pelengkap,\” pungkas dia.
Sementara Koordinator Divisi SDM Bawaslu Bandarlampung Asep Setiawan mengatakan pelantikan 1.700 PTPS dilakukan secara bergelombang guna menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
Dia optimis PTPS yang direkrut merupakan orang-orang yang berintegritas.
\”Untuk yang kita lantik sudah kita lakukan tracking, tidak ada yang berafiliasi dengan partai politik. Insyaallah sampai hari ini clear, karena hingga saat ini tidak ada tanggapan masyarakat yang masuk terkait Pengawas TPS yang terpilih,\” kata Asep. (Josua)