Bandarlampung (Netizenku.com): Produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Bandarlampung yang berada di bawah binaan Bussiness Development Centre (BDC) mulai memasuki pasar Asia Tenggara (ASEAN).
Sedikitnya 44 UMKM binaan BDC kota setempat telah mengantongi sertipikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
\”Sertifikasi bahwa mereka telah memenuhi syarat produk yang berkualitas dan diperkenankan untuk memasarkan produk sampai ke tingkat ASEAN,\” kata Ketua BDC Bandarlampung, Zainuddin, Kamis (19/11).
Hal itu disampaikan dalam kegiatan Gelar Hasil Produk KSM/UMKM Binaan BDC Bandarlampung di Sekretariat Pemkot setempat.
BDC Bandarlampung yang berdiri sejak 2016 merupakan unit organisasi sebagai simpul jaringan kemitraan yang sinergis antara masyarakat dengan pemerintah daerah dan pelaku bisnis dalam rangka pengembangan produk unggulan untuk menumbuhkembangkan usaha produktif dan inovatif.
\”Dalam rangka peningkatan kualitas usaha BDC telah melaksanakan pelatihan vokasional terhadap 120 pelaku usaha pada November 2019 selama 20 hari. Dan setelah melakukan pelatihan, para pelaku usaha dilakukan monitor,\” kata dia.
Pelatihan vokasional tersebut bekerja sama dengan lembaga pendidikan keterampilan LPK Teladan Sahabat BDC Bandarlampung.
Selain pelatihan vokasional, BDC juga mengembangkan pemasaran sentra produk unggulan di sentra pemasaran Jalan Purnawirawan, Jalan Pulau Sebesi, Jalan Bengkulu, Jalan Raden Intan.
\”Untuk di Jalan Bengkulu dan Jalan Raden Intan merupakan bantuan ruko dari Wali Kota,\” ujarnya.
Dalam pengembangan ke depannya, BDC menjalin kerja sama pemasaran dengan pimpinan Indogrosir, manajemen DAMRI Lampung, dan khusus jajanan pasar dipasarkan ke Hotel Emersia, Bukit Randu, Golden Tulip.
BDC Bandarlampung merupakan bagian dari 15 kota yang terpilih dari seluruh Indonesia yang mendapatkan dana bantuan langsung dari APBN melalui Kementerian PUPR dan Program Kotaku di samping dukungan dari pemerintah daerah.
UMKM di bawah binaan BDC memiliki beberapa produk unggulan yang terdiri dari jajanan pasar, ikan olahan, roti, kriya seperti batik, dan kopi bubuk.
\”Produk unggulan tersebut sejalan dengan kebijakan Pak Wali dan Dirjen Industri Kecil, dan Menengah Kementerian Perindustrian RI untuk membina Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam rangka menghadapi krisis ekonomi akibat dari pandemi Covid-19,\” jelas Zainuddin yang juga Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kota (PMK) Bandarlampung.
Wali Kota Bandarlampung Herman HN mengapresiasi capaian UMKM di bawah binaan BDC Bandarlampung.
\”Produk-produk UMKM kita cukup banyak, ada 200 UMKM yang kita bina dan 44 UMKM telah mendapatkan sertipikat nasional dan internasional. Mudah-mudahan produk-produk kita akan lebih baik lagi dan UMKM semakin maju ke depan,\” kata Herman HN.
Dia meminta agar pemasaran produk UMKM tidak hanya di Bandarlampung saja tetapi juga nasional dan internasional.
Pemkot Bandarlampung memberikan kemudahan dalam hal perizinan kepada UMKM dengan layanan gratis dan bantuan modal usaha lewat kredit usaha rakyat (KUR) untuk menopang perekonomian yang terdampak Covid-19.
\”Jika UMKM kita maju perekonomian juga bagus dan tingkat pengangguran berkurang karena bisa ditampung,\” pungkas dia. (Josua)