Liwa (Netizenku.com): Lampung Barat yang sudah berusia 27 tahun, bukan saatnya menggali dan memetakan potensi yang dimiliki, tetapi saat ini waktunya mengelola berbagai potensi yang sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Hal tersebut disampaikan praktisi hukum, Zeplin Erizal, terkait ekspose master plan tentang potensi Lampung Barat oleh PT Arsindo Karya di ruang rapat Pesagi, kantor bupati setempat, Selasa (19/11).
\”PT Arsindo Karya ditugaskan untuk menyusun cetak biru atau master plan tentang potensi yang dimiliki Lampung Barat, seharusnya itu tidak dilakukan lagi, karena kalau kita buka dokumen, maka peta potensi Lampung Barat sudah tersusun dengan rapi,\” kata Zeplin.
Dikatakannya, pemetaan potensi Lampung Barat sudah dilakukan sejak bupati sebelumnya, seharusnya kepemimpinan di kabupaten Lampung Barat berkelanjutan, artinya saat ini sudah mulai pemanfaatan dan pengelolaan potensi, baik potensi pertambangan, pertanian, perkebunan dan berbagai potensi lain.
\”Dari 15 Tahun lalu, kita sudah mengetahui ada potensi panas bumi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik, Lampung Barat punya potensi perkebunan dan pertanian, tetapi sampai saat ini belum tergarap dengan maksimal,\” kata Zeplin.
Maka kata dia, seharusnya jajaran Pemkab Lampung Barat saat ini, harus berjuang bagaimana pemanfaatan panas bumi yang sampai saat ini terhenti, dan tidak ada kepastian walaupun sudah dirintis sejak 10 tahun lalu. Demikian juga dengan potensi perkebunan kopi, sekarang saatnya berbicara tentang peningkatan produktivitas, sehingga semua potensi tersebut akan tergarap dengan baik.
\”Zaman bupati pak Mukhlis (Basri,red) sudah merintis eksploitasi potensi panas bumi Suoh bahkan sudah mengikat kerja sama dengan pihak PT Cevron, tetapi terbentur aturan, sehingga sampai saat ini belum ada aktivitas, dan seharusnya pemerintah sekarang melanjutkan perjuangan tersebut, bukan malahan melakukan pemetaan kembali,\” jelas Zeplin, seraya meragukan PT Arsindo Karya paham dengan wilayah Lampung Barat. (Iwan)