Bandarlampung (Netizenku.com): Penjabat (Pj) Gubernur Lampung Samsudin meminta kepada Pemerintah Kabupaten Pringsewu, Tulang Bawang Barat dan Way Kanan yang mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) tinggi pada pekan pertama Oktober 2024 agar lebih aktif dalam memantau komoditas pangan penyumbang andil terbesar dalam kenaikan tersebut.
“Komoditas penyumbang andil terbesar di 10 wilayah indeks perkembangan harga tertinggi ini adalah daging, daging ayam ras, dan bawang merah. Sehingga saya minta kepada pemerintah kabupaten yang memiliki indeks perkembangan harga tinggi bisa lebih proaktif mengawasi komoditas tersebut,” ujar Samsudin dalam high level meeting tim pengendalian inflasi daerah Provinsi Lampung di Bandarlampung, Kamis (10/10/2024).
Ia mengatakan pemerintah kabupaten dengan kenaikan indeks perkembangan harga tinggi juga harus membuat langkah konkrit dalam upaya pengendalian inflasi daerah berbasis pemantauan langsung di lapangan, serta harus memperhatikan hasil indeks perkembangan harga setiap pekan.
“Kabupaten dan kota di Provinsi Lampung yang mengalami kenaikan indeks perkembangan harga pada pekan pertama Oktober di Pulau Sumatera ada Kabupaten Pringsewu pada urutan pertama dengan kenaikan IPH sebesar 1,75 persen, dengan komoditi penyumbang andil terbesar adalah daging sapi sebesar 1,04 persen, daging ayam ras 0,44 persen, dan cabai rawit 0,24 persen,” katanya.
Dia melanjutkan, Kabupaten Tulang Bawang Barat ada di urutan ketiga dengan kenaikan indeks perkembangan harga 1,18 persen. Dengan komoditi andil terbesar adalah daging sapi sebesar 0,88 persen, daging ayam ras 0,33 persen, dan minyak goreng 0,24 persen.
Kemudian Kabupaten Way Kanan dengan perubahan indeks perkembangan harga 1,13 persen, dan komoditas yang memberikan andil terbesar adalah beras sebesar 1,46 persen, bawang merah 0,37 persen, serta jeruk 0,12 persen, tambahnya.
Menurut dia, perhatian khusus pun akan diberikan kepada Kabupaten Lampung Timur dan Mesuji sebagai daerah perhitungan inflasi yang sebelumnya selalu mengalami inflasi tertinggi kini mengalami deflasi.
“Pada September Kabupaten Lampung Timur berdasarkan perhitungan bulan per bulan mengalami deflasi sebesar 0,15 persen, sedangkan Kabupaten Mesuji deflasinya mencapai 0,42 persen ini akan jadi perhatian kita bersama, jangan sampai deflasi berkepanjangan karena berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi daerah,” ucap dia.(ant/iwa)