Tulangbawang Barat (Netizenku.com): Penjabat Bupati (Pj) Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), DR Zaidirina SE, MSi, meminta stakeholder terkait dan Forkopimda setempat dapat menyukseskan program kabupaten setempat menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA) dengan terget kategori Nindya.
Hal itu disampaikan dalam sambutannya saat disampaikan Staf Ahli Bupati Reni Dewi Rafia, pada kegiatan rapat gugus tugas di Ruang Rapat Wakil Bupati, Kantor Bupati Tubaba, Panaragan, Kamis (16/3).
“Tahun 2022 Kabupaten Tubaba mendapatkan kategori Pratama, dan tahun ini kita targetkan kabupaten ini menjadi kabupaten layak anak dengan kategori Nindya. Sebab, dari skor yang kita input data secara online sudah mencapai angka 700an dari skor seluruhnya sejumlah 1000,” kata dia.
Untuk menyukseskan upaya tersebut, lanjut dia, semua stakeholder dan Forkopimda di Tubaba dapat menyamakan persepsi dan langkah sehingga kebijakan dan program disusun dengan benar-benar saling sinergi, saling mengisi, saling koordinasi, sehingga tidak ada program yang saling tumpang tindih.
“Saya yakin kita semua sepakat bahwa sumber daya manusia unggul di masa depan seperti yang kita harapkan harus dipersiapkan secara khusus melalui sebuah strategi dan sistem yang mampu mendukung terpenuhinya hak-hak anak sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal serta terlindungi dari berbagai bidang kekerasan dan diskriminasi,” ucapnya.
Dia mengingatkan, untuk lebih menguatkan implementasi target Kabupaten Layak Anak tersebut, saat ini pihak-pihak terkait perlu melakukan evaluasi secara mendalam untuk menjawab dinamika yang terjadi khususnya pada indikator-indikator penilaian KLA yang dikelompokkan dalam 5 indikator yaitu 1. Sipil dan kebebasan 2. Keluarga dan pengasuhan alternatif 3. Kesehatan dasar dan kesejahteraan 4. Pendidikan pemanfaatan waktu luang dan kegiatan seni budaya serta 5. Perlindungan khusus.
“Saya berharap indikator tersebut tidak berhenti menjadi sederet checklist evaluasi KLA, tetapi dapat menjadi acuan bagi kita semua dalam memenuhi kebutuhan integrasi holistik dan berkelanjutan. Yang terpenting dari proses itu yakni koordinasi diantara stakeholder dalam rangka pemenuhan hak hak anak yang dilakukan secara bersinambungan,” mintanya.
Sementara di tempat yang sama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Tubaba Munyati, S.Pd.MM mengajak semua pihak terkait dalam upaya menjadi Kabupaten Tubaba menjadi Kabupaten Layak Anak dapat saling bahu-membahu bergandeng tangan menyukseskan penilaian KLA oleh Pemerintah Pusat ini.
“Penilaian ini dilakukan setiap tahun, dan tahun 2022 kita mendapatkan kategori Pratama. Tahun lalu, pada penilaian mandiri skor kita mendapatkan nilai mencapai 800 sementara setelah verifikasi lapangan oleh tim pusat kita mendapat nilai hanya 563,6 dan ini diharapkan tidak terjadi lagi di tahun 2023. Sehingga membutuhkan koordinasi, saling sinergi, bahu membahu bergandeng tangan sukseskan terget penilaian ini di tahun ini,” ucapnya. (Arie/Leni)