Pengeluaran Dana Kampanye Paslon Dibatasi

Redaksi

Rabu, 16 September 2020 - 15:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Divisi Hukum KPU Provinsi Lampung, M Tio Aliansyah rapat kerja bidang hukum bersama 8 KPU Kabupaten/Kota membahas persiapan pelaksanaan penerimaan Laporan Dana Kampanye di Hotel Emersia Bandarlampung, Rabu (16/9). Foto: Netizenku.com

Ketua Divisi Hukum KPU Provinsi Lampung, M Tio Aliansyah rapat kerja bidang hukum bersama 8 KPU Kabupaten/Kota membahas persiapan pelaksanaan penerimaan Laporan Dana Kampanye di Hotel Emersia Bandarlampung, Rabu (16/9). Foto: Netizenku.com

Bandarlampung (Netizenku.com): KPU membatasi penerimaan dan pengeluaran dana kampanye pasangan calon (paslon) di Pilkada Serentak 2020.

Hal itu disampaikan Ketua Divisi Hukum KPU Provinsi Lampung, M Tio Aliansyah, dalam rapat kerja bidang hukum membahas tentang persiapan pelaksanaan penerimaan Laporan Dana Kampanye (LDK) di Hotel Emersia Bandarlampung, Rabu (16/9), yang diikuti Divisi Hukum KPU 8 Kabupaten/Kota.

LDK diwajibkan bagi paslon yang sudah ditetapkan oleh KPU Kabupaten/Kota yang meliputi 3 tahap; Laporan Awal Dana Kampanye (LADK), Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK), Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK).

\”Ketiga tahap ini wajib diserahkan, dilaporkan oleh masing-masing paslon yang nanti akan ditetapkan oleh KPU Kabupaten/Kota dan pada setiap tahapan seperti LADK itu wajib melampirkan Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK) yang sengaja dibuat oleh paslon,\” kata Tio.

Baca Juga  KPU Bandarlampung Klaim Tingkat Partisipasi Naik

RKDK ini rekening yang menyimpan dana kampanye yang akan digunakan pada masa kampanye dan tidak boleh digunakan di luar dari kegiatan kampanye.

\”RKDK ini juga menyimpan dana kampanye yang bersumber dari sumbangan, baik itu sumbangan perorangan maupun sumbangan dari partai politik atau gabungan partai politik, atau sumbangan dari lembaga yang berbadan hukum seperti perusahaan swasta,\” ujar dia.

Dia menjelaskan penerimaan sumbangan dana kampanye tidak boleh melebihi batas yang sudah ditentukan.

Sumbangan perorangan berdasarkan PKPU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Dana Kampanye, sumbangan dana kampanye maksimal dari berbadan hukum swasta Rp750 juta.

\”Atau sumbangan dari partai politik atau gabungan dari partai politik juga maksimal Rp750 juta. Kemudian sumbangan perorangan maksimal Rp75 juta dan tidak boleh melampaui,\” katanya.

Baca Juga  KPU Ingatkan Petahana Harus Cuti, Apa Kabar Bunda Eva?

Paslon tidak boleh menerima sumbangan yang berasal dari organisasi luar negeri, warga negara asing, bantuan negara asing, badan usaha milik daerah (BUMD).

LDK pada tahap awal, akan diserahkan pada 26 September, LPSDK pada 31 Oktober, dan LPPDK diserahkan pada 6 Desember.

Selain mengatur batas penerimaan dana kampanye, KPU juga membatasi biaya pengeluaran dana kampanye berdasarkan yang disepakati.

\”Tadi sudah kita simulasikan pembatasan pengeluaran dana kampanye di salah satu kabupaten. Misalnya totalnya Rp23 miliar, itulah jumlah dari anggaran dana kampanye yang tidak boleh dilampaui masing-masing calon,\” ujarnya.

Besaran biaya pengeluaran dana kampanye yang digunakan di 8 KPU Kabupaten/Kota bisa berbeda-beda karena indikatornya dari standar biaya umum (SBU) pemerintah daerah masing-masing.

Baca Juga  KPU Lampung Bangun Pojok Baca Literasi Demokrasi

\”Termasuk peraturan berapa biaya membuat alat peraga kampanye, biaya membuat bahan kampanye, biaya melakukan rapat umum, biaya pertemuan tatap muka berapa kali. Sehingga totalnya itu nanti, itulah pembatasan dana kampanye,\” katanya.

Tio berharap KPU Kabupaten/Kota bisa berkoordinasi dengan masing-masing calon.

\”Maka dari itu, kami hari ini KPU Provinsi Lampung mengundang 8 KPU Kabupaten/Kota untuk dilakukan bimbingan teknis terhadap persiapan LDK. Karena penerimaan LDK ini nanti berbeda dengan LDK pada saat Pilkada 2018. Ini penyerahannya melalui online dan juga offline,\” ujarnya.

\”Bagi paslon yang tidak menyerahkan LDK ini, sanksinya ini bisa berupa pembatalan sebagai paslon,\” tutup dia. (Josua)

Berita Terkait

Gelisahku, Mungkin Kegelisahan Pj Gubernur Samsudin Juga
UMP Lampung 2025 Naik Rp176.573, Ahmad Syaifullah: Untuk Menjaga Daya Beli Pekerja dan Daya Saing Usaha
Kepala Daerah Terpilih Jangan Ingkari Janji, Selanjutnya Pj Gubernur Samsudin Bilang Begini…
Standar Hidup Layak di Lampung Rp938 Ribu/Bulan, Jadi PR Besar Mirza-Jihan
Selamat! 2025 Lampung Punya Gubernur Baru, Sembilan Petahana Tumbang
Besok, Nukman Pantau Langsung Sejumlah TPS di Lambar
Bawaslu Lampung Apel Siaga Pengawasan Masa Tenang, Pemungutan dan Tungsura Pilkada
“Kue Cucur” Meluncur di Pringsewu, Ajak Pilih Pemimpin Visioner

Berita Terkait

Minggu, 22 Desember 2024 - 16:14 WIB

Pj. Gubernur Samsudin Hadiri Penutupan Rakernas II Pengurus Besar Mathla’ul Anwar

Sabtu, 21 Desember 2024 - 16:46 WIB

Pj. Gubernur Samsudin Buka Kegiatan Up Grading Keluarga Besar Jaringan Sekolah Islam Terpadu Wilayah Lampung

Sabtu, 21 Desember 2024 - 10:19 WIB

Pj Gubernur Lampung Membuka Kegiatan Pekan Keselamatan Jalan (PKJ) Tahun 2024

Jumat, 20 Desember 2024 - 15:02 WIB

Pj. Gubernur Lampung Serahkan DIPA dan TKD Tahun Anggaran 2025, Simbol Pelaksanaan APBN Pemerintahan Baru 

Rabu, 18 Desember 2024 - 21:56 WIB

Pj. Sekdaprov Buka Rakor Swasembada Pangan Provinsi Lampung

Rabu, 18 Desember 2024 - 20:38 WIB

Pastikan Kesiapan Siaga Nataru, PLN cek SPKLU di Jalur Mudik Sumsel-Lampung

Senin, 16 Desember 2024 - 22:07 WIB

Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Membuka Gelar Pengawasan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2024

Senin, 16 Desember 2024 - 22:01 WIB

Pemprov Lampung Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi dan Percepatan RTRW-RDTR

Berita Terbaru

Tulang Bawang Barat

Kepala Pusdiklatda Lampung Tutup KML Angkatan IV 2024

Sabtu, 21 Des 2024 - 21:55 WIB

Foto: Istimewa

Lampung Selatan

Pembangunan Masjid Al Hijrah Kotabaru Siap Dilanjutkan

Sabtu, 21 Des 2024 - 15:07 WIB