Bandarlampung (Netizenku.com): Menjelang Hari Raya Idul Adha, stok hewan qurban di Kota Bandarlampung masih aman. Akan tetapi, mengingat dunia maya kian melesat, hal tersebut berpengaruh pada perdagangan hewan qurban yang perlahan beranjak ke Sistem Online dan Arisan.
Kendati demikian, omzet pedagang qurban di tahun 2019 diperkirakan menurun. Hal itu dapat disimpulkan pada pantauan di sejumlah tempat penjual kambing qurban.
Salah satunya Roni, penjual qurban di wilayah tengah Kota Bandarlampung, tepatnya di jalan Cut Nyak Dien ini mengungkapkan, target dan prediksi penjualan hewan di tahun 2019 ini belum dapat dipastikan. Sebab diperbandingkan pada tahun lalu minat masyarakat dinilai menurun.
\”Kalau tahun ini belum pasti, belum ketahuan, kan orang nanya juga masih satu dua, kalau tahun kemarin satu bulan sebelum hari H, sudah banyak yang tanya.\” ungkapnya, Rabu (24/7).
Roni juga mengungkapkan, di tahun kemarin, dirinya menjual lebih dari 200 ekor kambing. Sementara dalam waktu kurang dari dua Minggu menuju hari raya Idul Adha, Roni telah berhasil menjual sedikitnya sekitar 20 ekor.
\”Tahun ini belum ada pesanan sama sekali. Kalau tahun kemarin setengah bulan sedikitnya 20 ekor sudah keluar. Biasanya sekarang-sekarang ini sudah ada yang pesan.\” jelasnya.
Ditanya apakah berpengaruh pada sistem penjualan daging qurban, menurut Roni berpengaruh. Namun ia menjelaskan perdagangan via onlinr terkadang tidak sesuai, terutama pada barang.
\”Sebenernya berpengaruh, tapi aslinya online sama beli langsung lebih enak beli langsung. Kalau online kan belum tentu sesuai dengan gambar barangnya. Kalau di sini kan lihat langsung terus DP.\” kata dia.
Terkait harga, untuk saat ini harga kambing jenis kambing Jawa berumur minimal dua tahun. Dengan Biasanya hasil daging bersih yang berkisar 15 kilogram saat ini dibandrol dengan Harga Rp 2 juta sampai Rp2,5 juta.
\”Biasanya kalau sudah Deket-deket akan mulai naik. Paling naik sekitar 200-309 ribu. Itu antar tempat, tapi kalo keluar kotamadya ongkos kirim pribadi.\” terangnya. (Adi)