Bandarlampung (Netizenku.com): Pelaksanaan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 makin carut marut. Pasalnya, kontestasi ormas terbesar di Indonesia tersebut telah membelah NU menjadi dua kubu dengan keputusan berbeda.
Ketua Pengurus Wilayah NU Lampung, Moh Mukri yang juga ketua panitia daerah, menyatakan siap untuk Muktamar NU digelar pada tanggal 17-19 Desember 2021 mengikuti surat dari Rois Syuriah PBNU pada 25 November 2021.
Sementara itu, sebagian besar panitia daerah masih menunggu putusan pleno Pengurus Besar NU yang baru akan digelar pada 7 Desember mendatang. Rapat tersebut dianggap bakal menjadi putusan resmi yang akan dihadiri oleh Tanfidziyah dan Rois Syuriah PBNU.
Menurut Wakil Ketua PWNU Lampung Bidang Kaderisasi dan Kepemudaan, Teguh Wibowo, mengatakan bahwa dalam 2 bulan terakhir tidak ada rapat panitia menjelang pelaksanaan Muktamar NU ke-34.
“Sejak dibentuknya panitia daerah, ketua panitia tidak pernah melibatkan panitia daerah untuk rapat,” ujar Teguh saat ditemui di Kantor PCNU Kota Bandarlampung, Minggu (5/12).
Menurut dia, Muktamar NU telah diintervensi oleh pihak pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag). Bahkan, lanjut dia, perpanjangan masa jabatan Mukri sebagai Rektor UIN Lampung, diduga merupakan kesepakatan politik dengan pihak Kemenag.
“Kami menduga perpanjangan masa jabatan rektor di UIN Lampung itu adalah kesepakatan politik untuk Muktamar ke-34. Pak Mukri itu Ketua PWNU Lampung, dia juga Ketua panitia daerah, ia juga timses salah satu calon yang diusung Kemenag. Jangan-jangan pernyataan kesiapan itu pun atas perintah dari pemerintah,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua PWNU Bidang Hukum dan HAM, M Irpandi, menyatakan bahwa pelaksanaan Muktamar NU sebaiknya diundur dari ketetapan awal, yakni 23-25 Desember.
“Idealnya pelaksanaan diundur dari ketetapan awal. Karena dalam 2 bulan ini tidak ada koordinasi sama sekali, kita butuh kelapangan waktu agar semua berjalan dengan lancar dan damai,” jelas Irpandi.
Ia pun menyayangkan terkait statemen Ketua PWNU Lampung yang selalu mengatakan siap jika Muktamar NU dimajukan pelaksanaannya.
“Jika pelaksanaan tersebut maju, rangkaian kegiatan Muktamar NU ke-34 akan terpusat di UIN Lampung, lantaran aula di Ponpes Darus Sa’adah Lamteng belum siap,” ujarnya.
Irpandi berharap, pelaksanaan Muktamar NU ke-34 dapat digelar di pondok pesantren. “Harus di ponpes lah, jangan buat UIN jadi cikal bakal perpecahan NU,” pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Ketua PWNU Lampung Moh Mukri masih belum dapat dihubungi untuk dimintai keterangan.(Agis)