Bandarlampung (Netizenku.com): Menanggapi adanya pro dan kontra tentang pembentukan pansus pembahasan money politic DPRD Provinsi Lampung, Ketua Pansus Mingrum Gumay angkat bicara.
Ada yang menganggap pansus sebagai akal-akalan legislatif mengintervensi proses pemilihan kepala daerah. Tapi tak sedikit yang menyebut keberadaan pansus dibutuhkan untuk memberi semangat pihak penyelenggara agar lebih profesional.
Pansus, kata Mingrum, punya langkah sendiri di luar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Artinya, apa yang dikerjakan pansus money politic tidak ada kaitan dengan mekanisme tahapan Pilgub Lampung 2018 yang digelar pihak penyelenggara.
Lanjut politisi PDIP itu, pansus bertujuan menindaklanjuti dan mengungkap persoalan yang timbul di masyarakat. Entah itu sebelum, saat, maupun setelah pelaksanaan pemungutan suara Pilgub Lampung.
“Makanya pansus membuka ruang bagi masyarakat yang ingin menyampaikan fakta juga bukti-bukti di lapangan. Pansus juga berkoordinasi dan komunikasi dengan instansi terkait serta pihak-pihak yang dianggap perlu,” kata Mingrum.
Dia mengatakan, bila dalam laporan masyarakat dimaksud ditemukan dugaan unsur tindak pidana yang berhubungan dengan money politic. Maka pansus harus mendalami hal tersebut, mulai dari sumber aliran dana, penggerak yang membagikan hingga sosok penyandang dana.
“Jadi prinsipnya, kalau memang melakukan tindak pidana ya pansus akan merekomendasikan kepada aparat penegak hukum untuk ditindaklanjuti,” jelas Mingrum.
“Siapapun mereka, di hadapan hukum harus diperlakukan sama. Terlebih lagi ini sudah menciderai rasa keadilan di masyarakat dan proses demokrasi yang sama-sama sudah kita sepakati,” timpalnya.
Mingrum juga meminta kepada masyarakat agar mendukung dan terus mengawasi kinerja pansus money politic. Sebab yang dilakukan DPRD Provinsi Lampung saat ini adalah salah satu upaya tindaklanjut dari apa yang menjadi aspirasi masyarakat selama ini.
“Saya yakin teman-teman di dalam pansus akan profesional menjaga amanah rakyat sesuai sumpah jabatan,” demikian Mingrum Gumay. (Rio)