Bandarlampung (Netizenku.com): Di tengah gemuruh industri dan laju perkembangan zaman, terdapat sebuah sekolah yang menjelma menjadi kebanggaan Kota Bandarlampung. SMK-SMTI Bandarlampung, yang berdiri tegap sejak tahun 1968, memancarkan sinarnya sebagai lembaga pendidikan yang terus bertransformasi dan berinovasi.
Terletak di Jalan Jend. Sudirman No.43, Rawa Laut, Kecamatan Enggal, SMK-SMTI Bandarlampung menjadi bagian penting dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian RI yang saat ini dikepalai oleh Drs. Masrokhan, MAP, CGCAE.
Seiring dengan berjalannya waktu, sekolah ini telah mencetak ribuan sumber daya manusia (SDM) yang tersebar di industri-industri skala nasional maupun internasional. Sekolah ini memiliki dua program keahlian yaitu Kimia Industri dan Analisis Pengujian Laboratorium yang secara umum kompetensi lulusannya sangat dibutuhkan oleh dunia industri.
“Seluruh unit pendidikan vokasi industri Kemenperin telah menerapkan pendidikan berbasis kompetensi yang bermitra dengan industri. Keberadaan industri merupakan mitra strategis dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi sehingga terlibat aktif mulai dari proses perekrutan, praktik kerja industri, hingga penempatan kerja,” ujar Kepala BPSDMI Kemenperin, Masrokhan.
Keunggulan SMK-SMTI Bandar Lampung tidak hanya terletak pada prestasi dan kompetensi alumninya, tetapi juga pada upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sekolah ini terus melakukan pembenahan dan peningkatan, baik dalam lini pengajar, pelajar, maupun pelayanannya kepada publik.
Berkat dedikasi dan komitmen yang kuat, SMK-SMTI Bandar Lampung berhasil meraih penghargaan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pada tahun 2021. Namun, sekolah ini tidak berpuas diri di situ. Pada tahun ini, mereka tengah berupaya meraih penghargaan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), membuktikan komitmennya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh stakeholders.
Upaya SMK SMTI Bandarlampung dan Kementerian Perindustrian dalam pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM ini sejalan dengan arahan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Kepala BPSDMI Masrokhan untuk mempertahankan birokrasi yang bersih, produktif, dan akuntabel.
Salah satu wujud nyata dari penghargaan WBK yang diterima SMK-SMTI Bandarlampung adalah hadirnya unit cafe pelayanan publik. Cafe ini bukan sekadar tempat untuk menyantap jamuan, tetapi juga menjadi ruang pelayanan yang menyediakan layanan legalisir jarak jauh untuk ijazah, dokumen, permohonan administrasi persuratan, konsultasi usaha kreatif dan desain, layanan informasi dokumentasi, serta layanan penerimaan tamu.
Tak hanya itu, SMK-SMTI Bandarlampung juga berupaya menjalankan visi dan misinya dengan penuh dedikasi. Visi sekolah ini adalah “Menjadikan penyelenggara pendidikan kejuruan industri yang excellence dan bertaraf internasional.” Dalam mencapai visi tersebut, sekolah ini memiliki beberapa misi yang menjadi landasan pengembangan, antara lain:
1. Menyelenggarakan pendidikan kejuruan dual sistem dengan STEM learning model bertaraf internasional.
2. Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam pengembangan ekosistem IKM (Industri Kecil Menengah).
3. Pengembangan kompetensi industri 4.0 melalui pembangunan satelit PIDI 4.0.
4. Pengembangkan skema kompetensi dan uji kompetensi LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi).
5. Membangun kelas industri.
Salah satu pendekatan pembelajaran yang diterapkan oleh SMK-SMTI Bandarlampung adalah teaching factory. Model pembelajaran ini merupakan pendekatan berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur industri yang berlaku. Pelaksanaan teaching factory menuntut keterlibatan industri sebagai salah satu pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan di SMK. Dalam pelaksanaannya, kerjasama dengan pemerintah dan stakeholder juga sangat diperlukan untuk pembuatan regulasi, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Melalui teaching factory yang saat ini diketuai Normawati, S.Pd, unit produksi SMK-SMTI Bandarlampung ini menghasilkan tiga produk unggulan, yaitu sarung tangan karet, produk homecare, hand sanitizer dan tepung mocaf (modified cassava flour). Program teaching factory ini memiliki tujuh tujuan antara lain :
1. Mempersiapkan lulusan SMK agar siap menghadapi dunia kerja atau menjadi wirausahawan.
2. Membantu siswa dalam memilih bidang pekerjaan yang sesuai dengan kompetensinya.
3. Mendorong kreativitas siswa melalui pendekatan learning by doing.
4. Memberikan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
5. Membuka lebih banyak kesempatan rekruitmen bagi lulusan SMK.
6. Membantu siswa SMK dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja dan menjalin kerjasama dengan dunia kerja yang sebenarnya.
7. Memberikan kesempatan bagi siswa SMK untuk melatih keterampilan dan membuat keputusan tentang karier yang akan mereka pilih.
Untuk meningkatkan kemampuan siswa, SMK-SMTI Bandarlampung menjalin kerjasama dengan berbagai industri. Para pelajar tidak hanya duduk di dalam kelas, melainkan juga diajak untuk menjelajahi dunia kerja dengan mengunjungi pabrik-pabrik industri. Hal ini membuka wawasan mereka terhadap realitas industri dan menguatkan koneksi antara sekolah dan dunia kerja.
Salah satu kurikulum sekolah mewajibkan seluruh siswa untuk melaksanakan praktek kerja industri (Prakerin) selama 6 bulan. Saat ini SMK-SMTI Bandar Lampung telah bekerja sama dengan hampir 100 industri yang tersebar di Provinsi Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur.
SMK-SMTI Bandarlampung juga tidak melupakan pentingnya menggali minat dan bakat siswa di luar bidang akademik. Melalui kegiatan ekstrakurikuler yang beragam, seperti rohis (Rohani Islam), KIR (Karya Ilmiah Remaja), English Club, DCV (Desain dan Komunikasi Visual), futsal, taekwondo, bahasa Lampung, BTAQ (Baca Tulis Al Qur’an), Pramuka, seni tari, seni musik, paduan suara, dan Paskibraka, SMK/SMTI Bandarlampung memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka dengan sebebas-bebasnya.(Luki)