Liwa (Netizenku.com): Lampung mengajukan diri sebagai ibukota pemerintahan Republik Indonesia (RI), ternyata sebelum Presiden RI Joko Widodo menyampaikan secara terbuka, beberapa waktu lalu.
Inisiator FGD DKI Lampung, Andi Desfiandi, mengatakan, pada awal 2017 Presiden menyampaikan wacana pemindahan ibukota dari Jakarta ke Pulau Kalimantan dan Sulawesi. Dan ketika beberapa waktu lalu presiden kembali menyampaikan secara terbuka, sudah ada Pulau Sumatera sebagai salah satu alternatif.
\”Penyampaian Presiden RI akan memindahkan ibukota pemerintahan hanya disebutkan Pulau Kalimantan dan Sulawesi itu 2017, dan awal 2018, FGD DKI Lampung roadshow ke DPD RI, DPR RI, ketua MPR, RI, Menteri Kehutanan, Menteri Pertahanan, Kepala Bappenas, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri PU PR,\” kata dia.
Menurut Andi, pada roadshow tersebut pihaknya menyampaikan kajian tentang kesiapan Lampung menjadi ibukota RI, bahkan telah mengirimkan surat ke presiden, maka salah satu alternatif yang disebutkan adalah Pulau Sumatera.
\”Lampung sangat layak dijadikan sebagai ibukota pemerintah RI, adanya lahan kosong yang masih luas sebagai lokasi perkantoran, memiliki bandara internasional, pelabuhan laut internasional, dan tentu salah satu pertimbangan utama adalah Lampung tidak berbatasan dengan negara tetangga, sehingga lebih aman,\” jelas Andi.
Andi, juga mengajak masyarakat Lampung mendukung usulan Lampung sebagai ibukota RI, karena akan berdampak positif kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat, karena tentu pembangunan akan lebih cepat, investor akan menjadikan Lampung sebagai wilayah bisnis baru.
\”Mari kita sebagai masyarakat Lampung, mendukung dan meminta Pemprov Lampung untuk secara resmi mengajukan diri sebagai ibukota pemerintahan RI, karena dengan demikian Lampung akan lebih cepat maju, masyarakat akan lebih sejahtera,\” harapnya. (Iwan)