Pantauan Lengkap Mahasiswa Serbu Gedung DPRD Lampung

Redaksi

Selasa, 24 September 2019 - 14:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandarlampung (Netizenku.com): Gelaran aksi menolak kebijakan terkait peluncuran revisi Undang-Undang (UU) yang dinilai tidak pro rakyat dan mencederai reformasi terus berlanjut.

Kali ini massa berkali lipat yang terdiri dari ribuan gabungan mahasiswa se-Lampung bersama para aktivis, buruh dan tani yang tergabung dalam Aliansi Lampung Untuk Indonesia, bergerak mengepung kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Lampung.

Dalam pantauan Netizenku.com, massa berkumpul di jalan Wolter Monginsidi, tepatnya di hotel Sheraton sejak pukul 09.00 Wib, Selasa (24/9).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan pengawalan kepolisian, Massa bergerak melakukan aksi longmarch berjalan kaki menuju kantor DPRD setempat.

Sepanjang jalan hampir dipenuhi dengan berbagai almamater universitas di Lampung. Sementara arus lalu lintas di jalan setempat sempat mengalami kelumpuhan total sementara.

Hal tersebut lantaran jumlah massa yang diperkirakan lebih dari 5 ribu jiwa tak tertampung di pelataran depan kantor DPRD Provinsi Lampung.

\”Dengan ini kami seluruh Indonesia menegaskan kami menolak revisi UUD ketenagakerjaan.\” tegas salah satu Korlap mahasiswa, Tri Doni Saputra, pada orasinya.

Hari ini, kata Doni, di gedung DPRD RI tengah melakukan pengesahan RUU KUHP yang banyak sekali kontroversial. Revisi UU KPK juga telah disahkan.

\”Ada apa ini, di akhir masa jabatannya DPR RI justru buru-buru mengesahkan revisi.\” kata Doni.

Menarik, orasi dilanjutkan dengan singgungan terhadap Presiden RI, Jokowi Dodo, atas sikapnya yang belakangan seolah melarikan diri dan justru menyerahkan aspirasi mahasiswa ke DPR RI.

Baca Juga  Bambu Kuning Trade Center Diharapkan Jadi Pasar Percontohan

\”Yang paling tidak kami terima adalah Presiden Jokowi malah ngevlog dengan cucunya. Yang jelas hutan terbakar. UU KPK disahkan. Lucunya dia tidak berani membatalkan pengesahannya.\” pekik Doni yang sambut teriakan massa.

Salah satu celetukan muncul, mahasiswa mengancam akan membawa massa aksi yang lebih banyak esok dibandingkan hari ini, jika DPRD setempat tidak membuat pernyataan untuk turut menolak tuntutan yang diajukan.

Tidak seperti di Jakarta, DPRD Lampung terlihat terbuka menyikapi unjuk rasa tersebut. Bahkan, perwakilannya tampak merakyat dengan menuruti permintaan massa. Misal, seperti diminta untuk turun kejalan dan duduk bersama ditengah-tengah massa aksi.

Pertengahan sekitar pukul 11.20 hujan turun mengguyur wilayah sekitar. Pada saat itu, sebagian mahasiswa berhasil masuk. Selanjutnya, meski personel kepolisian dan satuan polisi pamong praja (Satpol PP) setempat diturunkan, namun penyikapan terhadap massa tidak begitu kasar. Sehingga aksi berlangsung damai.

Selanjutnya perwakilan lembaga dan mahasiswa melakukan audensi bersama anggota dewan di ruang rapat komisi setempat.

Dalam audiensi, Kristin, Kordinator umum,
dirinya menyampaikan dalam momentum Hari Tani 2019 ini, maksud dan tujuan umum yang paling khusus adalah persoalan agraria yang hingga saat ini belum disentuh dengan rezim saat ini.

Baca Juga  Kementerian Koperasi Apresiasi IKM Bandarlampung di Bazar Muktamar

\”Jokowi-Jk, salah satu nawacitanya adalah persoalan agraria. Namun faktanya masa jabatannya konflik lahan justru tercatat dari 2015-2019 terdapat ribuan kasus sengketa. Kita pastikan bahwa rezim sekarang meurupakan program agraria palsu.\” tegasnya.

Dengan dikeluarkan revisi UU ketenagakerjaan, lanjutnya, hal tersebut mendapat respon negatif pada seluruh kaum buruh.

\”Kenapa hal ini ditolak? Karena revisi UU ini tidak melibatkan para buruh. Sehingga hasil revisi hanya menguntungkan pemerintahan dan pengusaha.\” kata Kristin.

Salah satu perwakilan lainnya, Sumaindra jawardi, mengatakan, pihaknya mengajukan rekomendasi terhadap anggota dewan setempat, yang pertama Gubernur dan DPRD Lampung turut membuat pernyataan sikap atas penolakan revisi UU KPK.

\”Yang kedua, kami menolak paket kebijakan yang tidak pro rakyat.\” lanjutnya.

Kemudian, memberikan kebijakan pro rakyat. Serta menyelesaikan konflik pertanahan yang lebih dari dua generasi, salah satunya gronkrat. Terkahir, massa meminta DPRD membentuk tim penyelesaian konflik agraria.

Sementara, Perwakilan Anggota DPRD, Ahmad mufti salim, dari fraksi PKS, mengatakan, secara substantif pihaknya yang hadir siap merespon dan menindaklanjuti tuntutan aksi.

\”Namun karena banyaknya tututan itu nggak mungkin sehari jadi. Namun yang bisa kami layangkan segera hari ini akan segera kami layangkan. Pada prinsipnya, empat rekomendasi utama kami siap menindaklanjutinya.\” ujarnya.

Setelah melakukan audiensi bersama beberapa perwakilan fraksi. Hasilnya, yang paling utama yakni massa meminta perwakilan dewan setempat segera melakukan pernyataan sikap di muka umum.

Baca Juga  Dinas PMK Bekali Perangkat Kelurahan dan Kecamatan Susun Profil Wilayah

Tak perlu memakan waktu lama, para anggota dewan telah menyampaikan pernyataan sikap.

Di waktu yang sama, terdapat juga segilintir massa naik ke lantai teratas gedung dan mencoret-coret jendela dengan berbagai tulisan.

Sekitar  pukul 13.20 wib, perlahan massa membubarkan diri. Namun, sebagian lainnya tetap melanjutkan orasi. Sebagian mahasiswa pun melakukan clean up atas sampah yang berupa botol plastik bertebaran. Pukul 14.00 wib wilayah sekitar perlahan kondusif.

Demikan tuntutan yang terhimpun dalam gelaran aksi tersebut yakni:
1. Hentikan Kriminalisasi Terhadap Gerakan Tani.
2. Hentikan Perampasan Lahan.
3. Wujudkan Reforma Agraria Berkeadilan Gender.
4. Tolak Kebijakan yang Tidak Pro Rakyat (RUU Pertanahan, RKUHP, Revisi UU
Ketenagakerjaan, Revisi UU Pemasyarakatan, Revisi UU Minerba).
5. Cabut UU KPK Hasil Revisi Terbaru.
6. Tolak Capim KPK Terpilih.
7. Tuntaskan Pelanggaran HAM dan Kerusakan Lingkungan Hidup.
8. Tolak Kenaikan BPJS, BBM, dan Listrik.
9. Cabut PP No 78 tahun 2015.
10. Hapus sistem kerja kontrak dan outsourching.
11. Wujudkan Pendidikan Gratis, Ilmiah, dan Demokratis.
12. Cabut UU ORMAS.
13. Hentikan Represifitas terhadap aktivis Pro-demokrasi.
14. Selesaikan Konflik Pertanahan di Lampung. (Adi)

Berita Terkait

“Disuntik” Rp400 Juta, Maryamah: Maksimalkan Relawan Pencegahan Kekerasan
Pemprov Lampung Komitmen Dorong Kebijakan Pengarusutamaan Gender
Capacity Building TPID: Ungkap Peran Provinsi Lampung dalam Hilirisasi Pangan
Tingkatkan Kemudahan, Kini BPJS Kesehatan  dapat Diakses Virtual
Pasca Jadi Bahasa Resmi UNESCO, Ini Tindak Lanjut Kantor Bahasa Provinsi Lampung
ASN Pemkot Balam Tidak Netral, Warga Siap Viralkan
Pengunjung Konser Collabonation Tour IM3 Bandarlampung Menyemut
Puji: Penganiayaan Anak Tidak Terjadi di Lingkungan Ponpes Balam

Berita Terkait

Rabu, 6 Desember 2023 - 15:30 WIB

Kasi Propam Ingatkan Netralitas Anggotanya pada Pemilu 2024

Rabu, 22 November 2023 - 19:23 WIB

Tersangka Peragakan 35 Adegan Rekontruksi Kasus Pembunuhan

Selasa, 21 November 2023 - 20:04 WIB

Polres Pringsewu Penyuluhan Keamanan Pemilu Anggota Sat Linmas

Selasa, 21 November 2023 - 10:55 WIB

Pj Bupati Tubaba Hadiri Sertijab Camat Pagar Dewa dan Tumijajar

Minggu, 19 November 2023 - 19:12 WIB

Pelaku Penipuan Diringkus, Rugikan Korban Hingga Rp 65 Juta

Minggu, 19 November 2023 - 19:09 WIB

Polres Pringsewu Sita 29 Sepeda Motor dan Amankan 50 Pemuda dalam Razia Balap Liar

Rabu, 15 November 2023 - 22:42 WIB

Curi Ratusan Nanas, Pedagang Buah Asal Lamsel Ditangkap Polisi

Selasa, 14 November 2023 - 20:27 WIB

Polres Pringsewu Beri Bantuan Material Bangunan Korban Puting Beliung

Berita Terbaru

Pringsewu

Kasi Propam Ingatkan Netralitas Anggotanya pada Pemilu 2024

Rabu, 6 Des 2023 - 15:30 WIB

Tulang Bawang Barat

Pemkab Tubaba Komitmen Berantas Segala Bentuk Korupsi

Rabu, 6 Des 2023 - 15:24 WIB

DRL bersama masyarakat setempat.

Lampung

KSP Respon Laporan DRL Ihwal Pelepasan Tanah

Selasa, 5 Des 2023 - 21:30 WIB

Pesawaran

Polisi Tangkap Dua Pelaku Pemerasan Bermodus Anggota BIN

Selasa, 5 Des 2023 - 15:22 WIB

Fotot: Pj Bupati Tubaba, M Firsada, foto bersama saat luncurkan program Nuwo SIP dan Gerakan LIMAS, Senin (4/12) (Arie/NK)

Tulang Bawang Barat

Akreditasi, Pj Bupati Tubaba Ajak Nakes Tingkatkan Faskes

Senin, 4 Des 2023 - 21:41 WIB