Bandarlampung (Netizenku.com): KPU Kota Bandarlampung akan mengungkap kisah di balik layar tahapan Pilwakot Bandarlampung Tahun 2020 lewat buku berjudul \”Pilkada di Tengah Pandemik\”.
Sebuah buku yang mengisahkan rangkaian fakta dan peristiwa yang dihadapi selama tahapan Pilkada 2020 di Kota Tapis Berseri, baik yang sudah dipublikasikan oleh media massa maupun proses di internal komisioner KPU yang belum tersampaikan ke publik.
\”Tulisan kita ini tulisan perspektif sebagai penyelenggara. Materinya berbagai macam tahapan yang menarik dan menyita perhatian publik,\” kata Ketua KPU Kota Bandarlampung, Dedy Triadi, Kamis (8/4).
Kelima komisioner KPU Bandarlampung dilibatkan dalam pengumpulan bahan dan penyusunan materi sesuai divisi yang dipimpin oleh masing-masing komisioner.
\”Terkait hal-hal yang menurut kita menjadi catatan sejarah dan arsip dokumentasi Pilkada Kota Bandarlampung di tengah pandemik,\” ujar Dedy.
Dedy Triadi selaku Ketua KPU akan menuliskan perjalanan Pilkada Bandarlampung Tahun 2020 mulai dari tahapan Pilkada sebelum virus corona mewabah, Pilkada ditunda, dan Pilkada dilanjutkan disertai berbagai macam tahapannya.
\”Seperti calon perseorangan, sengketa di Bawaslu, sesudah itu proses tahapan penetapan pasangan calon sampai rekapitulasi, hingga sengketa setelah putusan Bawaslu Provinsi, dan sampai keluarnya putusan PK di Mahkamah Agung,\” kata dia.
Anggota KPU Bandarlampung Ika Kartika yang memimpin Divisi Program dan Data akan menuliskan perjalanan kisah pemutakhiran data pemilih di tengah pandemik.
Kemudian Ketua Divisi Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat (Parmas) Hamami menyusun materi terkait sosialisasi tahapan Pilkada 2020 lewat pembentukan Relawan Demokrasi hingga tingkat partisipasi Pilwakot Bandarlampung yang 69.98 persen, naik dari 66.8 persen di 2015.
Sementara Ketua Divisi Teknis dan Humas, Fery Triatmojo, terkait tahapan Pilkada mulai dari pencalonan, kampanye, hingga hari pemungutan dan rekapitulasi suara.
Ketua Divisi Hukum Robiul soal sengketa hukum di semua tahapan Pilkada, mulai dari pendaftaran calon perseorangan, sengketa pelanggaran terstruktur sistematis masif (TSM) di Bawaslu, hingga sengketa di Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi.
Terakhir, Kasubag Umum terkait manajemen logistik.
Dedy Triadi menjelaskan tujuan penulisan buku ini sebagai bahan review, flashback, dan evaluasi KPU Bandarlampung untuk melakukan perbaikan ke depan, baik dari sisi regulasi, manajerial, maupun sisi teknis penyelenggaraan tahapan Pemilihan.
Mantan jurnalis ini mengutip pernyataan sastrawan terbaik Indonesia, almarhum Pramoedya Ananta Toer dari Tetralogi Pulau Buru, \’Menulis adalah bekerja untuk keabadian\’.
\”Dengan menulis kita menggoreskan tinta dalam sejarah kehidupan banyak orang. Kita enggak tahu ke depannya seperti apa, tapi ini menjadi arsip dokumentasi dan catatan sejarah yang ada di Kota Bandarlampung dengan segala persoalan hukum, politik, maupun teknis kepemiluan,\” kata Dedy.
Dia menargetkan buku Pilkada di Tengah Pandemik akan selesai disusun pada pertengahan bulan ini. \”Nanti kita buat acara bedah bukunya saat bulan puasa, kita undang teman-teman media,\” pungkasnya. (Josua)