Konsumsi Gula Berlebih Pengaruhi Perkembangan Otak Anak

Leni Marlina

Senin, 7 Oktober 2024 - 17:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lampung Tengah (Netizenku.com): Pembatasan penggunaan kental manis menjadi salah satu bahasan utama dalam edukasi gizi dan penentuan peran kental manis dalam pola makan anak, yang digelar Muslimat NU di Bandar Jaya, Lampung Tengah. Hal ini menyusul kental manis menjadi salah satu faktor penyebab gangguan pola makan anak dan berujung gangguan gizi hingga stunting.

Perwakilan Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah, Zahroh Mutmainah, mengatakan penggunaan kental manis hanya untuk bahan tambahan untuk makanan, bukan sebagai susu untuk anak.

“Dampak stunting jangka pendek adalah terhambatnya perkembangan otak dan jangka panjangnya, yakni penurunan fungsi kognitif dan mudah terserang penyakit,” ujar Zahroh.

Zahroh menegaskan bahwa stunting merupakan masalah gizi kronis. Stunting dimulai dari pertumbuhan tinggi yang kurang dan berat badan tidak naik bahwa cenderung turun. Penderita stunting juga lebih rentan terserang penyakit dan memiliki gangguan keterbatasan dikemudian hari. Dia mengungkapkan, stunting disebabkan kekurang asupan gizi sebelum hamil, kurang pengetahuan ibu terkait gizi dan pola asuh anak serta terbatasnya akses air bersih dan sanitasi dan makanan penuh gizi.

Baca Juga  BBC Gelar Basketball Competition Bupati Cup 2018

Oleh karena itu, Zahroh meminta masyarakat untuk berhati-hati saat akan memberikan asupan gizi pada anak, terutama pemilihan susu. Dia meminta ibu-ibu agar tidak memberikan asupan gizi yang salah seperti kental manis sebagai pengganti susu.

“Akibat diberikan terlalu banyak gula eh malah jadi gemuk. Ingat, anak sehat nggak selalu gemuk,” katanya.

Baca Juga  Pintu Tol Sempit, Bakauheni-Terbanggi Besar Macet Hingga 10 Kilometer

Kendati demikian, Zahroh menyayangkan temuan di lapangan yang mendapati kalau masih banyak ibu memberikan kental manis kepada bayi dan balita. Yang lebih mengecewakan lagi, sambung dia, pemberian kental manis pada anak itu acap kali dibanggakan dan dipublikasi oleh content creator di media sosial.

“Pemerintah kita masih toleran dengan gula, tapi WHO itu sudah sangat khawatir. Ingat, gula itu tidak selalu berbentuk pasir tetapi bisa dalam bentuk lain misal minuman kemasan atau kecap dan sebagainya,” katanya.

Ketua VIII PP Muslimat NU, Ariza Agustin meminta agar para anggota muslimat harus ikut melakukan pencegahan sedini mungkin guna menekan angka stunting di Indonesia, khususnya Lampung Tengah. Dia mengungkapkan, saat ini ada peningkatan angka stunting di provinsi Lampung pada 2024 berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI).

Baca Juga  Loekman Buka Jambore Perempuan Lamteng 2018

“Padahal Lampung wilayah perairan yang banyak protein, tapi kenapa naik? Apakah kita kurang memiliki upaya untuk memanfaatkan potensi di sekeliling supaya anak-anak punya status gizi yang baik,” katanya.

Ariza menegaskan bahwa stunting ikut berkontribusi menyebabkan Indonesia tidak bisa keluar dari zona middle income trap.

“Selain karena pendapatan yang belum mencapai batasan per kapita, tapi penting membuat anak-anak kita sehat. Kita berharap anak-anak yang lahir sekarang atau batita saat ini, nanti di 2044 mereka bisa bersaing,” katanya. (Leni)

Berita Terkait

Petani Lampung Sambut Gembira Panen Raya, Pemerintah Pastikan Harga Gabah Menguntungkan
Irham Jafar: 4 Pilar Kebangsaan Penting untuk Melawan Pergeseran Nilai
Lampung Perkuat Ketahanan Pangan, Pj. Gubernur Samsudin Tinjau Vaksinasi Massal PMK di Lampung Tengah
Puluhan Personel Polres Lampung Tengah Amankan Penetapan Calon Kepala Daerah
Polres Lampung Tengah Amankan Penetapan Calon Kepala Daerah
Peduli Sesama, Polres Lamteng Berikan Bansos untuk Warga Membutuhkan
Bupati Lampung Tengah Hadiri Jumat Mahabbah di Seputih Surabaya
Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Hadiri HUT ke-66 Dusun Sriwaluyo II

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 12:26 WIB

Wind of Change, Abung Janjikan Terobosan untuk IJP

Selasa, 15 April 2025 - 17:17 WIB

TPK Hotel Berbintang di Lampung Alami Kelesuan

Jumat, 11 April 2025 - 22:08 WIB

Besok, PMII Lampung Gelar Tiga Agenda di Balai Keratun

Jumat, 11 April 2025 - 16:02 WIB

Mendagri Resmi Berhentikan Yus Bariah dari DPRD Lampung

Selasa, 8 April 2025 - 21:16 WIB

Bursa Calon Ketua IJP, Agung Siap Libas Petahana

Selasa, 8 April 2025 - 16:44 WIB

Waspada! NTP Lampung Turun Menjelang Panen Raya

Selasa, 8 April 2025 - 14:53 WIB

Kinerja Ekspor Impor Lampung Kembali Bergairah

Selasa, 8 April 2025 - 13:52 WIB

Inflasi di Lampung Masih Dipicu Persoalan ‘Perut’

Berita Terbaru

Gelaran acara peringatan Hari Kartini 2025 di Aula Rapat Utama lantai III, Kantor Pemda Tubaba, Rabu (23/4/2025), Foto: Arie/NK.

Tulang Bawang Barat

Pemkab Tubaba Ajak Perempuan Aktif Bangun Daerah

Kamis, 24 Apr 2025 - 17:33 WIB

Audiensi antara Bupati Lampung Selatan dengan Kepala BNN Lampung Selatan beserta jajaran, di rumah dinas bupati, Kamis (24/4/2025), Foto: Eko/NK.

Lampung Selatan

Pemkab Lamsel Dukung Perluasan Program Desa Bersinar

Kamis, 24 Apr 2025 - 17:08 WIB

Bupati Lampung Barat saat audiensi dengan Kepala BP TASKIN, Budiman Sujatmiko di Jakarta, Kamis (24/4/4025), Foto: Iwan/NK.

Lampung Barat

Jemput Program Pusat, Parosil Dorong OPD Gerak Cepat

Kamis, 24 Apr 2025 - 16:51 WIB

Temu Teknis Sistem Pelaporan Penyuluh Pertanian di Aula Rajabasa, Kamis (24/4/2025), Foto: Eko/NK.

Lampung Selatan

Pemkab Lampung Selatan Gelar Temu Teknis Penyuluh

Kamis, 24 Apr 2025 - 16:35 WIB

Satuan Reserse Narkoba Polres Pringsewu saat menggelar razia di sejumlah tempat hiburan malam, Kamis (23/4/2025), Foto: Reza/NK.

Pringsewu

Polres Pringsewu Razia Tempat Hiburan Malam

Kamis, 24 Apr 2025 - 14:27 WIB