Bandarlampung (Netizenku.com): Alih-alih membuat lomba panjat pohon pinang, warga di gang Berti malah mengadakan lomba panjat pohon pisang, Minggu (18/7).
Selain itu, berbagai macam lomba tradisional lainnya juga disuguhkan, mulai dari balap kelereng, balap karung, lomba makan kerupuk, lomba mengambil koin dalam pepaya, hingga lomba memindahkan ikan lele.
Beragam hadiah yang dapat diperebutkan, sepertj baju, peralatan pecah belah, jajanan, jilbab, sampai ayam kampung.
Bahkan, hadiah yang menjadi target para peserta uang dengan total Rp 400 ribu, mulai dari uang Rp 2ribu, Rp 5ribu, hingga 100 ribu menjadi penyemangat tersendiri bagi para peserta yang berpartisipasi.
Meskipun tubuh para peserta dari kaki, celana, badan, hingga kepala penuh dengan tanah bercampur oli, namun hal tersebut tak menyurutkan semangat para peserta panjat pohon pisang.
Lomba yang dimulai pukul 15.30 wib ini tentunya saja diikuti oleh peserta mulai dari umur 12-18 tahun, dengan masing-masing regu terdiri dari 3 peserta.
Kegiatan dimenangkan oleh Teguh (18), yang berhasil naik ke atas pucuk pohon pisang serta meraih uang sebesar Rp100 ribu dan hadiah lainnya yang diturunkan satu persatu.
Ia mengaku senang dapat menggapai pucuk pohon pisang setelah beberapa kali mengalami kegagalan.
\”Ya senang bisa dapat, Tahun lalu Alhamdulillah saya dapat juga, \” ujar teguh usai perlombaan.
Menurutnya, keberhasilan meraih juara ini tidak terlepas dari kekompakan tim tersebut.
\”Tipsnya untuk jadi juara ya kekompakan tim saja, tadi sempet gagal sih tiga sampai empat kalian,\” katanya.
Teguh juga mengaku bahwa hadiah yang di dapat tadi, nanti akan di bagi-bagi kepada teman-teman yang ikut dalam perlombaan panjat pohon pisang ini.
\”Uang Rp 100 ribu saya ambil buat saya sendiri,\” ungkapnya.
Ia berharap dengan diadakannya perlombaan seperti ini bisa menambah kekompakan dan supaya tahu bagaimana sulitnya perjuangan para pahlawan dalam meraih kemerdekaan.
\”Kalau kemerdekaan saya maknai bebas dari penjajahan dan bebas dari korupsi saja,\” ujarnya.
Masih di tempat yang sama, wakil ketua panitia Muhyadi mengatakan bahwa kegiatan lomba panjat pohon pinang menggunakan pohon pisang ini sudah dua kali dilaksanakan.
Menurutnya, ide penggunaan batang pohon pisang ini berasal dari teman-teman panitia penyelenggara.
\”Ya kan mudah mencarinya selain itu juga tidak berbahaya untuk anak kecil,\” selorohnya.
Ia juga mengakui, bahwa perlombaan panjat pohon pisang setinggi empat meter ini tidak hanya diperuntukkan anak-anak saja.
\”Jadi kalau anak-anak gak bisa, maka orang tua boleh maju. Soalnya kalau sudah sore kita bebasin,\” ujarnya.
Muhyadi juga menambahkan bahwa kedepanya perlombaan ini bisa lebih ramai lagi dan warga di RT 07 lebih kompak serta bersatu lagi.
\”Karena kalau ini di bandingkan dengan para pejuang terdahulu tidak ada apa-apanya,\” tandasnya. (Adi)