Bandarlampung (Netizenku.com): Belum ada penanganan insentif mendalam terhadap permasalahan sampah yang terus berdatangan, terkhususnya di wilayah pesisir Kota Bandarlampung. Dalam hal ini kesadaran masyarakat dinilai paling penting guna mengatasi permasalahan tersebut.
Terkait persoalan sampah ini, Walikota Bandarlampung, Herman HN mengungkapkan, pihaknya hingga kini terus berupaya mengatasi sampah tersebut. Namun, sampah tak kunjung dapat teratasi. Sebab menurutnya sampah tidak hanya berasal dari penduduk setempat, melainkan sampah juga berasal dari wilayah lain.
\”Bukan kurang bersih. Saya bersihinnya nggak ngerti lagi. Ya kalian lihat sendirilah saya bersihinnya gimana, laut sungai. Nah ini saya enggak ngerti lagi cara bersihinnya gimana, tapi kan ini sampah dari luar Kota Bandarlampung. Dari Kalianda dari tanggamus Dari pesawaran.\” jelasnya.
Sempat disinggung terkait perda guna menegaskan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan namun Herman HN mengungkapkan bentuk keprihatinannya kepada rakyat, \”Kita buat perda juga percuma juga, kita mau menghukum ya nggak bisa juga, mau denda juga kasian rakyat kecil. Serba salah kita ini.\” ungkapnya.
Dalam hal ini, orang nomor satu di Kota Tapis Berseri itu menyatakan bahwa pengatasan sampah ini dapat diselesaikan jika adanya bantuan dari masyarakat, yakni kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan.
\”Kita sadarkan kepada masyarakat. Supaya nggak buang dikali. Ya kota sudah banyak yang tertib. Namun yang di kali masih. Yang rumah dipinggir kali lempar-lempar aja. Nah ini.\” kata Herman HN usai menghadiri rapat paripurna DPR Kota Bandarlampung dalam rangka mempringati HUT ke-337 Bandarlampung, Senin (17/6).
Serupa, meski pembersihan rutin seringkali dilaksanakan, mulai dari pemerintah setempat, Polri, bahkan LSM/NGO/Komunitas di bidang lingkungan, hingga warga sekitar, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Lampung menilai membangun kesadaran masyarakat terkait persoalan sampah di kawasan pesisir Teluk Lampung, Sukaraja, Bandarlampung itu penting.
Sebab, dikatakan Direktur Walhi Lampung, Hendrawan, sekadar membersihkan sampah dinilai tidak menyelesaikan persoalan.
Ia mengatakan, pihaknya pernah melakukan pemberdayaan masyarakat pesisir agar tak membuang sampah di laut, membersihkan dan membuang sampah yang telah menumpuk tidak akan menyelesaikan masalah. Hal ini sudah pernah disampaikan Walhi kepada pemerintah setempat.
Menariknya, pengakuan dari salah seorang warga yang berdekatan langsung pada muara yang berada di pesisir Kota Bandarlampung, tepatnya di pantai yang akrab disebut Ancolgen, Jalan Ikan Kembung, Gudang Agen, Telukbetung Selatan.
Dalam hal ini, ia mengungkapkan, sampah yang menumpuk di sekitar pantai merupakan hasil muntahan dari muara atau sungai. Selain itu, sampah akan lebih meningkat jika terjadi hujan terus menerus. Hal serupa yang terjadi di Pulau Pasaran, sebab lokasi yang bersebrangan dengan pantai Ancolgen itu pun mendapatkan kiriman sampah dari sungai.
\”Ya sampah ini dari muara itu, nah ini memang sering dibersihkan sama pemuda kalau nggak komunitas, tapi memang gak terlalu rutin. Nah ini kalau udah dibersihin besok sudah ada lagi, apalagi kalau ujan. Nah makin cepet dia banyaknya.\” kata Tris, salah seorang pengembala kambing di lokasi tersebut, Rabu (26/6). (Adi)