Bandarlampung (Netizenku.com): Guna mengimplementasikan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan yang mendorong kelembagaan hukum di tingkat nasional dan di tingkat lokal.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) bersama Universitas Lampung (Unila) bersinergi menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Penyusunan RAD diawali dengan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang bertujuan untuk menghimpun persepsi, informasi, serta mengadvokasi di Pemkot Bandarlampung. Hal itu diutarakan Kepala Unila SDGs Center Dr. Unang Mulkhan di kantor pemerintah setempat, Rabu (7/8).
\”Diharapkan dapat mendorong partisipasi aktif dari setiap SKPD dalam mengeksplorasi tantangan dan potensi masing-masing SKPD untuk membuat dan melakukan Rencana Aksi Daerah (RAD) tentang SDGs 2030,” katanya.
Bentuk kolaborasi kerja samanya, lanjutnya, dapat menghasilkan tiga capaian, pertama penyusunan RAD, aksi, dan evalusi. Misalnya, OPD dapat mengembangkan program-program yang berkaitan dengan aksi SDGs dan melakukan evaluasi.
Sementara evaluasi mengacu pada informasi sejak 2015 melalui data-data yang diperoleh dari seluruh OPD. Kemudian diolah dan disajikan oleh Unila SDGs Center dalam bentuk dasbor database yang bersifat open acssess.
“Jadi semua orang dapat liat perkembangan 17 goals indikator SDGs melalui website,” terangnya.
Unang mengklaim, kegiatan aksi dan penyusunan dasbor SDGs oleh SDGs Center, Unila ini akan menjadi yang pertama dibandingkan SDGs Center se-Sumatera. Sebab, Sejak 2015, Kabupaten Pesawaran, Lamtim, dan Lampura menjadi pilotproject dan object survey UNDP dalam proyek SDGs 2030 tersebut.
Sedangkan pembentukan Unila SDGs Center sendiri berawal dari pertemuan rektror se-Indonesia oleh Kemenristekdikti bersama UNDP yang mendorong kampus agar berperan aktif SDGd pada Januari 2019 silam.
“Barulah Februari 2019, Unila mendirikan SDGs Center,” bebernya.