Liwa (Netizenku.com): Meski proses penghitungan resmi yang dilakukan KPU baru sebatas rapat pleno tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), tetapi berdasarkan penghitungan internal, DPD II Partai Golkar Lampung Barat, kemungkinan mendapat lima kursi di DPRD Lampung Barat.
Dengan kemungkinan mendapatkan lima kursi tersebut, dukungan rakyat Lampung Barat terhadap partai berlambang pohon beringin rindang tersebut meningkat dari hasil Pemilu 2014.
Ketua DPD II Partai Golkar Lampung Barat, Ismun Zani, mengucapkan terimakasih terhadap masyarakat Lampung Barat yang telah menyalurkan aspirasinya pada Pemilu serentak 17 April lalu, kepada Partai Golkar.
\”Alhamdulillah dan terima kasih, kepada seluruh masyarakat Lampung Barat yang telah menyukseskan Pemilu serentak, dan telah mempercayakan suaranya untuk Partai Golkar,\” kata Ismun, Sabtu (20/4).
Menurut Ismun, DPD II Partai Golkar Lampung Barat, telah mengumpulkan formulir C1 dari saksi di TPS, dan berdasarkan suara yang telah dihimpun diperkirakan Partai Golkar mendapat lima kursi. Dengan raihan tersebut berarti kursi yang diraih untuk DPRD Lampung Barat naik dari tiga kursi pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 kemungkinan dapat lima kursi.
\”Insha Allah kursi yang kita dapatkan ada lima, tetapi tetap rujukan utama Kami adalah hasil penghitungan yang dilakukan oleh KPU. Dan apabila Kami benar-benar dapat amanah rakyat Lampung Barat akan Kami pertanggungjawabkan dengan bekerja dan terus memperjuangkan aspirasi masyarakat Lampung Barat,\” kata politisi muda tersebut.
Sementara berdasarkan data Netizenku.com, Caleg Partai Golkar yang mendapat suara terbanyak dan berpeluang duduk di parlemen priode 2019-2024, berdasarkan suara terbanyak, Dapil 1 (Balikbukit, Sukau dan Lumbok Seminung) adalah Ismun Zani, Dapil 2 (Batubrak, Belalau dan Batu Ketulis), Bahrin Ayub.
Lalu, Dapil 3 (Waytenong, Air Hitam, Pagar Dewa dan Sekincau) adalah Syaiful Abadi, Dapil 4 (Sumberjaya, Kebun Tebu dan Gedung Suriyan) adalah Tomi Ardi dan Sakri. Sementara Dapil 5 (Suoh dan Bandar Negeri Suoh) kemungkinan tidak meraih kursi. (Iwan)