Bandarlampung (Netizenku.com): Walikota Bandarlampung telah meresmikan Bank Sampah program The Gade Clean And Gold dalam kegiatan peresmian dan penyerahan CSR PT Pegadaian kepada Dinas Lingkungan Hidup Bandarlampung di Lapangan Kalpataru, Kemiling, Selasa (9/4).
Herman HN mengatakan, program tersebut menurutnya dapat menjanjikan masyarakat sekitar, terkhususnya dalam aspek perekonomian pada pengolahan sampah Kota Bandarlampung.
\”Ini sangat menjanjikan bagi masyarakat, yang nantinya hasil daripada daur ulang dapat ditimbang dan dihitung dengan bentuk emas.\” ujarnya.
Ia berharap, dengan adanya Bank Sampah tersebut dapat memakmurkan masyarakat dan mampu berjalan dengan baik. \”Mudah-mudahan ini dapat berjalan dengan baik untuk kemakmuran masyarakat.\” kata dia.
kepala Dinas Lingkungan Hidup Bandarlampung, Sahriwansah mengungkapkan, sejauh ini Bank Sampah telah berhasil dibangun dua unit pada 2018, namun ada beberapa hal yang perlu pendampingan dari APBD terkait guna kelengkapan sarana dan prasarananya.
Akan tetapi, Sayriwansah mengungkapkan, terkait pendanaan Bank Sampah ini tidak menggunakan APBD, melainkan mengalihkan dengan cara lain seperti menggandeng PT Pegadaian ini.
\”Tidak menggunakan APBD tetapi menggandeng pegadaian. Bank sampah yang kita bangun pada tahun lalu, salah satunya yang ada di kecamatan kemiling ini sudah siap pakai.\” ungkap Sahriwansah.
Sementara, Pimpinan wilayah III PT Pegadaian Palembang, Eka Febriansyah mengatakan, dalam memilah sampah diutamakan dua hal, pertama menanamkan kesadaran di masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya, kedua pihaknya hadir dalam rangka meningkatkan perekonomian pada masyarakat. \”Sebagai tugas kami di BUMN dan pemerintah untuk kebersihan lingkungan dan perekonomian.\” kata dia.
Terkait sampah yang masuk, ia menyampaikan terhadap upayanya agar sampah tidak tersisa, \”disini Alhamdulillah ada mesinnya (mesin pencacah) dan akan dipilah juga dengan manual. Jadi bisa jadi pupuk dan kemudian yang non-organik bisa dijual dan ditimbang untuk kita gantikan dengan emas.\” terang Eka.
Lebih sistematis, ia menjelaskan, Bank Sampah pegadaian tersebut ketika masyarakat menjual, maka akan di konversikan berbentuk emas. Dengan penilaian paling kecil adalah 0,01 gram atau senilai kurang lebih sekitar 6 ribu rupiah. \”Misalkan dia dapatkan 15 ribu, berarti nanti dimasukan ke nilai emas dengan nilai 0,025 gram.\” jelasnya.
Eka Febriansyah menegaskan, bahwa sistem pengumpulan sampah di masyarakat akan diperlakukan dengan bebas, \”kita inginnya, masyarakat yang dahulu bisa buang sampah dimana-mana, saat ini dapat disetorkan ke Bank Sampah yang telah disediakan.\” ujarnya.
Sementara, terkait sistematis pencairan, tabungan emas tersebut sama halnya ketika hendak menabung di bank pada umumnya, dan Bank Sampah akan dibuka setiap hari di jam kerja. Pencairan dapat dilaksanakan kapanpun, ketika masyarakat hendak mencairkan, maka akan dicairkan dalam bentuk rupiah atau dalam bentuk emas batangan.
\”Jadi bisa diambil kapanpun dan bisa diambil dalam bentuk emas dan juga uang. Nanti tim kita dari pegadaian akan memantau ini semua. Akan kita siapkan Buku tabungan dari pegadaian.\” (Adi)