Bandarlampung (Lentera SL): Sejumlah Warga Talang, Telukbetung Selatan berbondong-bondong menghampiri Walikota Bandarlampung, Herman HN ketika meninjau lokasi Tempat Pembungan Sampah (TPS) yang besebrangan dengan 3 Sekolah Dasar di wilayah setempat, Selasa (13/8) sore.
Pantauan Netizenku.com, warga Kelurahan Talang, mulai dari anak-anak hingga orang tua menyempatkan waktu sorenya untuk bertegur sapa dan berfoto bersama Orang nomor satu di Kota Tapis Berseri itu.
Akan tetapi, hadirnya Walikota kelokasi yakni justru guna menindak lanjuti masalah sampah yang dinilai mengganggu kegiatan belajar mengajar di 3 Sekolah Dasar negeri (SDN) 1, 2 dan 4 lantaran mengeluarkan aroma tak sedap. Sebab, TPS tersebut terbilang terlalu dekat dengan komplek kantin jajanan sekolah.
Menangani hal tersebut, Herman HN menginstruksikan agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandarlampung menyediakan container sampah di TPS itu. “Nanti kita akan kasih countainer ya, sehingga Masyarakat nggak ada kesulitan lagi.” ujar Herman HN di lokasi.
Disinggung soal pemindahan TPS, Herman HN mengungkapkan bahwa tidak dilakukan pemindahan. Hal itu dikarenakan tidak adanya lokasi lain untuk dijadikan TPS. Sebab, menurut Herman, penyediaan coutainer sampah dinilai dapat mengatasi masalah atau mengurangi aroma tak sedap.
“Iya tetap di situ.Ya kontener kan ada tutupnya, jadi nanti baunya nggak kemana-mana.” ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bandarlampung, syahriwansah, menegaskan bahwa pihaknya akan menyediakan countainer tersebut mulai besok.
Akan tetapi, sangat disayangkan bahwa tepat di lokasi sejumlah pihak setempat membersihkan sebagian sampah dengan melakukan pembakaran. Padahal, Sampah yang dibakar di alam terbuka atau open air sangat berbahaya.
Telah diberitakan sebelumnya, diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandarlampung, syahriwansah, saat ditemui di kantornya, Senin (12/8), persoalan bau sampah itu biasa dan sampah sangatlah tidak mungkin jika mengeluarkan aroma yang harum.
“Yang namanya sampah di mana-mana ya bau, gak munkin ngeluarkan bau yang wangi, jadi persoalan sampah itu sudah biasa.” ujarnya.
Sedangkan, terkait pemindahan TPS yang berada dekat ketiga sekolah itu tentunya juga sangat sulit. Sebab, menurutnya jika memang harus dipindahkan, untuk mendapat lokasi baru terbilang sulit.
“Saya juga belum kelokasi dan maunya seperti apa kalo memang mau dipindahkan, dipindahkan kemana? Sebab kami cuma soal mengangkutnya, tapi kalo lokasi penindahan itu wawenang yang punya wilayah,”bebernya.
Disingung keberadaan TPS yang terbilang tidak layak, syahriwansah justru bertanya balik akan dipindahkan kemana.
Di sisi lain, para guru dan siswa di sekolah setiap hari dipaksa menghirup aroma tak sedap lantaran tumpukan sampah yang hanya berjarak 10 meter, lebih tepatnya di samping bangunan sekolah.
Kepala sekolah SDN 1 Talang kecatan teluk betung selatan, Elnawati, mengungkapkan kepada sejumlah media mengaku tumpukan sampah masyarakat itu sangatlah mengganggu. Selain menganggu peroses belajar mengajar, juga dikwatirkan dapat mengganggu kesehatan bagi anak.
Serupa, hal itu dirasakan juga kepala sekolah SDN 2, Resnawati yang merasa terganggu dengan bau tidak sedap dan menyengat tersebut. (Adi)