Bandarlampung (Netizenku.com): Gubernur, Arinal Djunaidi meninjau simpul transportasi di Provinsi Lampung, guna mengantisipasi penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Kamis (16/4).
Peninjauan tersebut antara lain, Stasiun Kereta Api Tanjungkarang, Terminal Tipe A Rajabasa Bandarlampung dan Bandara Internasional Radin Inten II.
Gubernur mengatakan, peninjauan itu merupakan tindak lanjut dari pemantauan ke Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, dan Pelabuhan Panjang Bandarlampung, beberapa waktu lalu.
Menurut gubernur, Lampung merupakan gerbang masuk pintu Pulau Sumatera. Sehingga, sangat penting untuk memastikan protokol kesehatan dan pengawasan di simpul-simpul transportasi. Seperti: stasiun, pelabuhan, terminal dan bandara.
\”Semua provinsi dari Sumatera mau ke Jawa atau sebaliknya pasti lewat sini. Pintu masuk ke Lampung ini banyak, konektivitas antar provinsi paling besar,\” jelasnya.
Arinal menyebut, terminal, stasiun, pelabuhan dan bandara, merupakan tempat persinggahan. Karena itu, petugas di simpul transportasi diminta untuk mengendalikan penumpang dan protokol kesehatan harus dipahami.
\”Semuanya, harus paham. Jangan sampai terlena. Kalau kita kena, pulang ke rumah, anak istri akan kena. Jadi jangan lepas masker,\” tuturnya.
Arinal menegaskan pengendalian penyebaran Covid-19 merupakan tanggung jawab seluruh pihak. Tidak hanya pemerintah, tetapi semua harus terlibat.
\”Untuk itu kita bersama-sama menjaga agar jangan sampai menularkan. Tapi yang penting kita melayani harus tetap sehat dan jangan sampai terkena. Saya harap semua bisa menjaga diri jangan sampai kena,\” jelasnya.
Sementara, EVP Divre IV Tanjungkarang, Edy Setiawan, menyatakan pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap seluruh penumpang yang akan melakukan perjalanan dari stasiun Tanjungkarang-Kotabumi-Baturaja dan Martapura.
\”Kita terus pantau penumpang. Sampai saat ini tidak ada penumpang yang sampai suhu 38 derajat lebih. Tetapi terus kita pantau seluruh masyarakat yang akan menggunakan jasa angkutan kereta api,\” katanya.
Menurutnya, sampai saat ini tidak ditemukan penumpang dengan suhu tubuh di atas 38 derajat. Akan tetapi pengawasan terus di lakukan oleh para petugas yang ada.
Selain itu, pengawasan yang di maksud yaitu dengan menggunakan pengamat suhu tubuh, melakukan cuci tangan, gunakan hand sanitizer, dan menyiapkan ruas isolasi khusus.
Penggunaan ruangan isolasi khusus ini bertujuan, bila ada penumpang yang suhunya lebih dari 38 derajat akan langsung dilakukan isolasi di ruangan khusus.
\”Kita selalu mewaspadai peredaran virus Corona, bahkan dengan langkah-langkah seperti ini pencegahan bisa ditekan agar tidak ada penumpang yang bisa terinfeksi Covid-19 ini,\” imbuhnya
Edy mengharapkan, peran dari para penumpang dan masyarakat untuk bisa memberikan wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat yang belum paham dan mengetahui bahaya Corona dan bagaimana penanggulangannya.
\”Semoga dengan adanya banyak banner, spanduk atas imbauan tentang bahaya Corona para penumpang dan masyarakat bisa paham dan mematuhi protokol yang ada agar bisa terhindar dari virus Covid-19,\” tutupnya. (Leni)