Pringsewu (Netizenku.com): Agar keberadaan sebuah pasar menjadi ramai dan mempunyai daya tarik, dibutuhkan sebuah inovasi, utamanya dari para pedagang pasar itu sendiri.
Hal tersebut dikatakan Wakil Bupati, Dr.H.Fauzi, saat menerima audiensi para pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kabupaten Pringsewu di kediaman Wabup, Senin (8/6) malam.
Dikatakannya, daya tarik tetap menjadi prioritas dalam mengembangkan pasar tradisional supaya tetap ramai dan banyak dikunjungi oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
\”Terlebih, beberapa tahun belakangan ini, dengan semakin banyaknya pasar-pasar modern dan online, terlebih pada masa pandemi Covid-19, penjualan online juga semakin meningkat, sehingga terobosan-terobosan mesti dilakukan, agar pedagang pasar tidak terpuruk,\” kata Fauzi didampingi Kadis Koperindag, Drs.Masykur Hasan, MM. Juga turut hadir Sekretaris Kecamatan Pringsewu, Suyatno, S.IP, dan Lurah Pringsewu Barat, Elfa Yuli, S.IP.
Pemkab Pringsewu, kata Fauzi, juga menginginkan pasar-pasar, baik pasar milik pemerintah daerah maupun desa serta perseorangan dapat maju dan berkembang, ramai, menarik, serta sehat dan nyaman. Namun demikian, dalam melakukan penataan pasar, pihaknya tetap berpijak pada aturan-aturan yang berlaku, disamping kesepakatan berdasarkan kebersamaan para pedagang pasar juga menjadi bahan pertimbangan.
\”Karena itu, sangat dibutuhkan berbagai masukan dari para pedagang serta pemangku kepentingan lainnya,\” ujarnya.
Sementara itu, Ketua APPSI Kabupaten Pringsewu, H.Soedarsono Lesung, mengatakan organisasi yang dipimpinnya berharap bantuan dan dukungan dari Pemerintah Kabupaten setempat dalam rangka mengembangkan organisasi yang bertujuan untuk memperjuangkan para anggotanya yang terdiri dari para pedagang pasar, guna memajukan sekaligus meningkatkan kesejahteraan.
Pihaknya juga akan menyusun program-program kerja yang lebih spesifik berdasarkan kondisi daerah setempat, disamping segera membentuk koordinator di sembilan kecamatan se-Kabupaten Pringsewu. (Reza/leni)