Bandarlampung (Netizenku.com): DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Lampung meminta dukungan Gubernur Lampung untuk program One Village One Nurse atau Satu Desa Satu Perawat.
Ketua DPW PPNI Provinsi Lampung, Puji Sartono, menyampaikan program Satu Desa Satu Perawat sudah terlaksana di tiga daerah.
Yaitu Kabupaten Lampung Selatan, Kota Metro, dan Kota Bandarlampung.
“Di Bandarlampung malah satu perawat sudah lebih dari satu desa. Di daerah yang belum ada masih dalam proses,” kata Puji Sartono usai Pelantikan Pengurus, Dewan Pertimbangan, dan Perwakilan Majelis Kehormatan Etik Keperawatan DPW PPNI Provinsi Lampung Periode 2022-2027 di Swiss-Belhotel, Kota Bandarlampung, Kamis (31/3).
Kegiatan pelantikan dihadiri Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Ketua DPP PPNI Dr Harif Fadhillah, dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dr Reihana.
Puji Sartono berharap Gubernur Lampung bisa menindaklanjuti program Satu Desa Satu Perawat melalui kepala daerah di 15 kabupaten/kota se-Lampung.
“Dengan memaksimalkan anggaran desa yang ada supaya bisa mensupport program OVON,” ujar dia.
Sebelumnya Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam sambutannya menyatakan dukungannya terhadap program Satu Desa Satu Perawat.
“Saya setuju perawat itu langsung ada di desa. Nantinya saya akan perintahkan bupati, berhubung dia (perawat) di desa,” kata dia.
Namun program tersebut, lanjut Arinal, terkendala kebijakan pemerintah pusat yang tidak memperkenankan pemerintah daerah menerima tenaga honor.

Arinal menjelaskan pada umumnya perawat di desa masih tenaga honor dengan menerima insentif melalui dana desa.
“Yang sudah ada kita berdayakan dan tingkatkan, tetapi pemerintah provinsi tetap berkewajiban agar menganggarkan insentifnya di masa-masa yang akan datang,” ujar dia.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menyebutkan pada tahun 2021 sedikitnya terdapat 11.099 perawat yang tersebar di 2.435 desa. Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2020 lalu sebanyak 10.574 perawat.
Kepala Dinas Kesehatan Lampung, dr Reihana, mengatakan kebutuhan perawat di Lampung sudah ideal hanya saja belum merata di setiap desa.
“Sama juga dengan bidan. Tapi bidan kan ada program Bidan Desa. Kalau satu perawat satu desa kan biasanya kebijakan masing-masing kepala daerah,” kata dia.
Reihana mengatakan pihaknya akan mendata kembali jumlah perawat desa yang sudah ada untuk pemerataan distribusi perawat melalui program Satu Desa Satu Perawat.
“Nanti kita lihat, kalau belum kita lapor ke Gubernur. Bapak gubernur yang akan menyurati kepala daerah,” tutup dia.
Berikut sebaran jumlah perawat desa di 15 kabupaten/kota se-Lampung pada tahun 2021; Lampung Barat (357), Tanggamus (482), Lampung Selatan (765), Lampung Timur (588), Lampung Tengah (1.217).
Lampung Utara (780), Way Kanan (392), Tulang Bawang (457), Pesawaran (393), Pringsewu (794), Mesuji (188), Tulangbawang Barat (220), Pesisir Barat (225), Kota Bandarlampung (3.159), dan Metro (1.082) orang. (Josua)