Liwa (Netizenku.com): Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), selama tiga hari, dari Selasa-Kamis (29-31/8), membuka pelayanan di SMA Negeri I Liwa Lampung Barat. Inovasi Disdukcapil masuk sekolah tersebut disambut antusias.
Kepala Dinas Disdukcapil Lampung Barat Ruspan Anwar, melalui Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk AK Syamsul, mengatakan, program Disdukcapil masuk sekolah tersebut merupakan salah satu inovasi, dalam rangka mendekatkan pelayanan.
“Sasaran kami masuk sekolah, dalam melakukan pelayanan pembuatan administrasi kependudukan (Adminduk), yakni mendekatkan pemerintah dengan masyarakat. Apalagi siswa-siswi SMA, merupakan penduduk yang memasuki usia wajib KTP, terutama yang sudah kelas XI dan XII,” kata dia.
Dijelaskan Syamsul, siswa-siswi yang sudah berusia 17 Tahun, dilakukan perekaman dan pencetakan KTP, sedangkan yang sudah masuk usia 16 Tahun sudah bisa melakukan perekaman KTP. Sementara yang belum berusia 16 Tahun dibuatkan KIA.
“Yang sudah 17 Tahun, kita lakukan perekaman dan pencetakan KTP, sementara yang belum 17 Tahun kita berikan KIA, khusus bagi yang usianya 16 Tahun sudah dapat melakukan perekaman, sementara pencetakan KTP akan dilakukan setelah nanti genap usia 17 Tahun,” jelasnya.
Terkait pelayanan di SMA Negeri I Liwa selama tiga hari kata Syamsul, terdapat 386 anak yang melakukan perekaman, sementara yang sudah memenuhi syarat diterbitkan KTP ada 143 anak, yang membuat KIA 90 anak. Sementara pengaktifan Identitas Kependudukan Digital (IKD) terdapat 220 orang baik siswa maupun guru.
“Alhamdulillah antusias keluarga besar SMA Negeri I Liwa cukup bagus, walaupun sudah tiga hari tapi baru beberapa kelas yang dapat terlayani, Insya Allah Senin pekan depan akan kita lanjut lagi, untuk itu kami harapkan, bagi yang akan membuat Adminduk, untuk membawa Kartu Keluarga (KK), ijazah terakhir dan akte kelahiran,” ujarnya.
Terkait program Disdukcapil Lampung Barat, masuk sekolah, kepala SMA Negeri I Liwa, M Suharyadi, menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi. Dia mengaku program tersebut sangat membantu anak-anak.
“Alhamdulillah, program ini kami sambut antusias, petugas melayani dengan baik, dan tentu kami sampaikan apresiasi dan terimakasih, karena kalau mau membuat langsung ke dinas di Pemda, akan menganggu jam belajar, karena itu harus dilakukan pada hari kerja,” kata dia. (Iwan/Len)