Bndarlampung (Netizenku.com): Pemerintah Kota Bandarlampung mendorong BUMN dan perusahaan swasta untuk bersama-sama mengetaskan permasalahan daerah kumuh yang ada di kota itu.
\”Seperti keinginan Wali Kota Bandarlampung Herman HN, penanganan Program Kotaku Tanpa Kumuh ini harus terus berkelanjutan, dan melibatkan berbagai stakeholder,\” kata Asisten II Kota Bandarlampung, Pola Pardede, Rabu (11/6).
Menurutnya “Program Kotaku Tanpa Kumuh” tidak bisa ditinggal begitu saja sebab bila tidak ada tindak lanjut di kemudian hari akan timbul masalah-masalah ataupun daerah kumuh baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia pun mengatakan, agar dapat menciptakan kota tanpa kumuh Pemkot Bandarlampung tidak bisa berjalan sendirian maka dari itu dibutuhkan partisipasi dari pihak lain sebagaimana petunjuk dari kementerian melalui Ditjen Cipta Karya.
\”Ya yang namanya kolaborasi tidak hanya pemerintah pusat dan tidak pusat yang bergerak tapi juga ada swasta dan masyarakat yang ikut andil dalam penyelesaian kota tanpa kumuh ini,\” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BAPPEDA Bandarlampung, Khaidarmansyah, mengatakan pemerintah sebagai nahkoda menginginkan semua elemen bisa ikut menuntaskan masalah yang ada di kota berjuluk Tapis Berseri.
\”Jadi yang kita utamakan di sini adalah BUMN karena ada UU tentang Persero terbatas yang mana laba dari BUMN itu wajib disalurkan dalam bentuk CSR itu yang mau kita kejar,\” kata dia.
Dikatakannya bahwa pemkot ingin perusahaan-perusahaan tersebut ikut memikirkan penangan terkait masalah daerah kumuh, terutama di sekitar lokasi perusahaan mereka berdiri.
Ia mengharapkan, dengan adanya kolaborasi dengan pihak BUMN dan swasta akan ditemukannya sebuah formula dalam menyelesaikan permasalahan daerah kumuh ini.
\”Kalau pemerintah asik dengan dirinya sendiri sementara yang lain hanya menjadi penonton takutnya kita tidak bisa mencapai target kota tanpa kumuh,\” kata dia.
Artinya dalam hal ini perusahan juga harus turut memikirkan penanganan masalah daerah kumuh, terutama di lokasi sekitar perusahaan.
“Contohnya Nestle di panjang mungkin perusahan itu bisa mengatasi maslah untuk kawangan panjang. Kemudian pelindo juga perushaan. Kemudian bank bank negara himbara itu juga harus bantu kita,” tuturnya. (Adi)