Budidaya Maggot di Pringsewu Menjanjikan

Redaksi

Minggu, 13 Juni 2021 - 19:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pringsewu (Netizenku.com): Melihat wujud fisiknya, maggot bagi sebagian orang mungkin membuat geli atau bahkan menjijikkan. Namun tidak bagi Muhlasin, warga Dusun Jatirenggo, Pekon Waluyojati, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu.
Baginya, maggot justru membawa berkah dan memberi banyak keuntungan.

Maggot yang dalam bahasa latinnya Hermetia illucens adalah jenis larva dari lalat Black Soldier yang diperoleh dari proses biokonversi Palm Kernel Meal. Biokonversi merupakan hasil fermentasi sampah organik menjadi sumber energi metan yang melibatkan organisme hidup.

Muhlasin sendiri menekuni budidaya maggot sudah sejak setahun yang lalu. Menurut pengakuannya, orientasi dirinya pertama kali adalah sebagai upaya untuk mengatasi masalah sampah. Terlebih, ia adalah mantan aktivis WALHI yang peduli dan concern terhadap issu lingkungan hidup.

Untuk membudidayakan maggot, ia ambil dari larva lalat, di mana siklus dari lalat menjadi lalat kembali memakan waktu sekitar 45 hari. Untuk kebutuhan makan maggot ini, dibutuhkan bahan baku sekitar 15 kg sampah organik setiap hari. Untuk keperluan ini, dirinya mengaku mengumpulkan dari sisa sampah di rumah makan, seperti dari bekas buah-buahan, pisang, nanas dan sebagainya.

Menurutnya, semua sisa sampah organik bagus asalkan di-mix atau dicampur dengan sampah buah atau difregmentasi. Dari budidaya ternak maggot ini, Muhlasin bisa memanen 15 kg maggot perhari, yang ia berikan kepada bebek peliharaannya, termasuk untuk pakan ikan.

Sebagai perbandingan, dengan memberikan pakan bukan maggot, seekor bebek mulai sejak menetas hingga dewasa dan siap dijual atau dikonsumsi, membutuhkan biaya Rp35.000/ekor. Sedangkan dengan menggunakan maggot, dibutuhkan biaya sebesar Rp22.000/ekor. Selain itu, dengan kandungan maggot yang mencapai 40-60%, daya tahan tubuh bebek akan menjadi lebih kuat, dan kandungan kolesterol daging bebek bahkan bisa lebih rendah.

Baca Juga  Polres-TNI Kembali Gelar Patroli Pendisiplinan Covid-19

Selama ini, maggot produksi Muhlasin lebih banyak untuk kebutuhan ternak bebek miliknya sendiri, yakni untuk pemenuhan kebutuhan protein bagi bebek, sedangkan untuk variasi makanan, didapatkan dari makanan lain seperti eceng gondok dan dedak.

Karena kandungan protein dan gizi pada maggot sangat tinggi, bebek peliharaannya pun tumbuh dengan baik dan sehat. Dalam kurun waktu 3 bulan, bebek peliharaannya yang semula hanya 300 ekor kini berkembang menjadi 1.500 ekor.

Sedangkan, pembudidaya maggot lainnya Fahmi, mengaku menjual maggot sebanyak 20 kg/hari dengan harga Rp8.000/kg.

Baca Juga  Puluhan Satpam Ikuti Sosialisasi Penggunaan Perangkat Radio Komunikasi

Sementara itu, Wakil Bupati Pringsewu, Dr.H.Fauzi, SE, M.Kom., Akt., CA, CMA, saat meninjau usaha budidaya maggot milik Muhlasin di Dusun Jatirenggo, Pekon Waluyojati, Pringsewu, Minggu (13/6), didampingi Kadis Pertanian, Siti Litawati, SP, Kadis Lingkungan Hidup, Hendrid, SE, MM, Kabag Prokopim, Wiwit Sutriyono, S.Sos. beserta Camat Pringsewu, Moudy Ary Nazolla, S.STP, MH, dan Kapekon setempat, Gunawan, serta Ketua TPS3R Jejama Secancanan, Lukman mengatakan usaha maggot milik Muhlasin merupakan solusi untuk mengatasi kebutuhan pakan ternak unggas, termasuk ikan.

“Hal ini merupakan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan perekonomian, disamping sekaligus menanggulangi masalah sampah.
Dalam kaitan ini, menurutnya, semua OPD terkait juga bisa berperan, termasuk TPS3R,” ungkapnya. (Rz/len)

Berita Terkait

Pj Bupati Pringsewu Panen Perdana Padi Organik Teknologi BBM
Berkas Lengkap, Lima Tersangka Narkoba Dilimpahkan ke JPU
Kapolres Pringsewu Cek Unit Pelayanan Publik
Marindo Lantik Kadis Dukcapil Pringsewu
Fauzi dan Taufik Qurohim Pasangan Ideal Pilkada Pringsewu
Jaksa Menyapa: Perlindungan Hukum Terhadap Pecandu Narkotika
Lima Remaja Diamankan Polisi dan Warga Saat Hendak Perang Sarung
Pemkab Pringsewu Awali Safari Ramadan 1445 H di Pagelaran

Berita Terkait

Kamis, 28 Maret 2024 - 16:28 WIB

Tubaba Akan Beri Bantuan Unggas Untuk Keluarga Beresiko Stunting

Kamis, 28 Maret 2024 - 14:10 WIB

Pemkab Tubaba Siap Salurkan THR Kepada 3256 Penerima

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:43 WIB

Pemkab Tubaba Siap Salurkan Dana Hibah Parpol Pileg 2019

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:14 WIB

PUPR Tubaba Wujudkan Konektivitas Jalan Mantap Antar Wilayah

Kamis, 28 Maret 2024 - 13:02 WIB

Jelang Idul Fitri Pemkab Tubaba Gelar GPM

Kamis, 28 Maret 2024 - 12:21 WIB

Target PAD Tubaba Over 100,15 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 - 10:11 WIB

Tubaba Tingkatkan Taraf Hidup Lewat Rumah Layak Huni

Rabu, 27 Maret 2024 - 21:40 WIB

Tubaba Berhasil Tekan Laju Inflasi Daerah

Berita Terbaru

Tulang Bawang Barat

Tubaba Akan Beri Bantuan Unggas Untuk Keluarga Beresiko Stunting

Kamis, 28 Mar 2024 - 16:28 WIB

Tulang Bawang Barat

Pemkab Tubaba Siap Salurkan THR Kepada 3256 Penerima

Kamis, 28 Mar 2024 - 14:10 WIB

Pringsewu

Pj Bupati Pringsewu Panen Perdana Padi Organik Teknologi BBM

Kamis, 28 Mar 2024 - 14:05 WIB