Bandarlampung (Netizenku.com): Warga Sukajaya Lempasing dihebohkan dengan penemuan belasan bangkai kucing yang terbengkalai di pinggir pantai yang berada di desa Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran.
Belasan bangkai kucing tersebut ditemui dengan keadaan membusuk, dengan kepala diikat, bahkan sebagian lainnya ditemukan tanpa kepala.
Salah satu warga, Umi Yani, mengatakan penemuan bangkai kucing ini terjadi selama se-pekan ini, di mana setiap harinya ditemukan sedikitnya satu bangkai kucing yang telah membusuk.
\”Semingguan ini setiap harinua pastinada bangkai kucing. Ada yang dalam keadaan bengkak, ada yang ditali, dan ada juga matanya sudah nggak ada, kalau kata anak-anak sih dibanting-banting\” ungkapnya saat ditemui dilokasi, Sabtu (30/11).
Umi merasa resah dengan banyak temuan bangkai kucing beberapa hari terakhir. Akan tetapi, menurutnya pelaku yang juga warga sekitar memiliki gangguan jiwa.
\”Saya juga punya kucing, kalau malam saya langsung bawa masuk ke rumah. Pelaku ini juga gila sih, jadi dia pernah bilang kalau kucing disini habis, orang yang akan di bunuh. Dia ngomong langsung begitu,\” kata dia.
Sememtara Yuyun, Ketua RT 04 dusun 3 desa Sukajaya Lempasing, mengatakan terkait kejadian pembantaian tersebut pihaknya mengaku tidak pernah melihatnya. Akan tetapi banyak warga yang melihat bahwa seorang Berinisial L diduga pelaku pembantaian tersebut.
\”Kita khawatir kalau kucing ini habis takutnya lari ke anak-anak. Maka kita cari solusi, kita sudah rembukan dengan keluarga, dan keluarga setuju untuk diobati ke rumah sakit jiwa, karena dikhawatirkan tindakan ini dilakukan ke hal lain. Tapi kita kembalikan ke keluarga,\” ungkapnya saat ditemui di lokasi, Sabtu (30/11).
Hal serupa juga disampaikan Rositi, pemilik kucing yang ditemukan mati di pinggir pantai. Ia mengaku memiliki dua kucing, tapi yang satunya selamat, setelah ditemui dalam kedaan terikat di leher dan dipaku di pagawar warga.
\”Kucing saya dua, nah yang ini selamat nyangkut dipager kondisinya diikat di leher, ditolongiin tetangga, setelah dilepas langsung lari. Tapi yang satu lagi mati, kemarin ditemuin,\” ungkapnya,\” ungkapnya.
Rositi juga hawatir, apabila pelaku dibiarkan bisa melakukan hal yang sama ke anak-anak. \”Yah takut sih, karena takunya kalo kucing habis khawatir ke anak-anak. Soalnya pelaku itu kalau lewat suka mukul kepala anak-anak dan itu banyak saksi yang liat,\” tandasnya.
Sementara disampaikan Kordinator lapangan Deni Indrawan dan pengurus Komunitas Cat Rescue Lampung (CRL) Berliani Hutagalung saat ditemui di lokasi ditemukan belasan bangkai kucing, Sabtu (28/11).
Berliani mengatakan, setelah mendapatkan informasi dari media sosial Facebook, pihaknya bersama tim langsung mendatangi lokasi. Dari informasi yang didapatkan, sebelum kejadian ini, si pelaku pernah diketahui melakukan kekerasan dengan anak-anak dengan mencekik dan memukuli anak tersebut. Dan saat ini, kejadian tersebut terkembali terulang dengan melakukannya terhadap kucing.
\”Setelah itu kami langsung melakukan mediasi kepada keluarga, dan pengakuan dari keluarga, pelaku ini memiliki gangguan jiwa,\” ungkapnya.
Berliani juga mengatakan, pada dasarnya pihaknya dari komunitas CRL datang ke sini, karena mencoba menghindari tindakan anarkis dari pelaku, karena sudah merisaukan. \”Jadi bukan hanya menyelamatkan para hewan, tetapi juga mencegah, karena khawatir perilaku ini menyimpang ke hal lain, karena yang ditakutkan apabila kucing ini sudah habis dikhwatirkan lari ke orang,\” kata dia.
Kordinator Lapangan CRL Deni Indrawan berharap, pihaknya mendapat bantuan dari dinas terkait untuk membantu dalam menangani kasus ini, karena apabila ini dibiarkan sangat berbahaya. \”Kami berharap instansi terkait mau membawa dan melakukak pengobatan terhadap pelaku yang mengalami gangguan kejiwaan,\” kata dia.
Deni juga menerangkan, dari catatan yang ia teriam, bangkai kucing yang ditemukan pertama 8 ekor, selain itu yang dirinya kubur ada 4 kemarin, kemudian hari ini ditemukan satu, dan warga juga tadi pagi menemukan 3 ekor dan sudah dikurbukan, bahkan ada yang hanyut ke laut
\”Dengan kejadian ini, Kami berharap masyarakat lebih peduli, dan semua komunitas hewan, untuk turun ke masyarakat, dan bisa memberikan penjelasan informasi ke masyarakat, untuk mencintai makhluk di bumi ini,\” kata dia. (Adi)