Pulaupanggung (Netizenku.com): Didiagnosa terkena hidrosefalus pada usia delapan bulan, Anggun Delva (12) putri dari pasangan Mahaludin (41) dan Meta Angraeni (36), warga Pekon Penantian, Kecamatan Pulaupanggung, Tanggamus hanya tergolek lemah di pembaringan, Kamis (20/1).
Saat bocah seusianya menghabiskan waktu untuk belajar dan bermain bersama, namun hal ini tidak berlaku buat Anggun Delva, lantaran hari demi hari putri kelahiran 25 November 2009 tersebut tak beranjak dari pembaringan.
Menurut Meta Anggraini, kelainan pada putrinya baru diketahui saat usia delapan bulan, usai didiagnosa menderita penyakit langka (hidrosefalus) ia bersama suami langsung membawa buah hatinya berobat hingga sempat menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit di Lampung.
“Waktu lahir, semua normal seperti bayi pada umumnya, namun memang sudah ada sedikit kelainan pada kepala Anggun yang terlihat sedikit besar, tetapi hal ini tak jadi perhatian lantaran di keluarga kami memang ada yang memiliki kepala lebih besar dari kebanyakan, jadi kami fikir ini hanya karena faktor keturunan, belakangan setelah usia delapan bulan gelagat tak biasa baru terlihat, di mana setiap hari bahkan hampir sepanjang waktu, dia (Anggun) menangis tiada henti, lalu kami membawanya berobat ke rumah sakit, dan hasil diagnosa dokter putri kami menderita penyakit hidrosefalus,” jelas Meta lirih.
Meski dengan keterbatasan finansial lanjut Meta, dan demi kesembuhan sang buah hati, ia dan suami mengikuti anjuran dokter untuk dilakukan perawatan secara intensif di rumah sakit.
“Tetapi karena keterbatasan biaya, hanya sekitar satu bulan anak kami menjalani rawat inap di rumah sakit, karena semakin hari kondisi ekonomi semakin sulit, dengan terpaksa pengobatan secara medis kami hentikan, selanjutnya kami hanya lakukan pengobatan secara tradisional dirumah,” terang Meta.
Lebih lanjut Meta menuturkan, dari awal upaya perobatan hingga saat ini, tak satu pun program sosial atau bantuan pengobatan dari pemerintah ia terima, meski telah berulang kali dilakukan pendataan.
“Sudah beberapa kali di data dengan meminta potocopy Kartu Keluarga (KK) dan KTP, katanya mau diusulkan mendapat bantuan buat anak kami, namun belum satupun yang mampir ke keluarga kami, yah mungkin kami tidak kriteria lantaran kami tinggal di rumah permanen walau sebenarnya ini rumah orangtua dan kami menumpang karena memang belum memiliki rumah sendiri,” imbuhnya pasrah.
Meta dan suami sangat berharap ada dermawan yang dapat mengulurkan tangan untuk membantu pengobatan (obat dan vitamin) bagi putrinya, atau dapat membantu kursi roda khusus.
“Dulu pernah ada, yang kasih kursi roda dari seseorang, namun kursi roda tersebut tidak cocok, sebab anak kami secara fisik mengalami lumpuh total, jadi saat di tempatkan di kursi kepalanya terkulai,” tandasnya.
Kesempatan yang sama Penjabat Kepala Pekon Penantian, Kecamatan Pulaupanggung, Budianto mengatakan, pihaknya telah memasukan keluarga Mahludin orangtua Anggun Delva sebagai penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT-DD) tahun anggaran 2022.
“Saya jadi Pj di Pekon ini (Penantian) kurang lebih baru satu minggu, dan mendapat informasi terkait keadaan putri dari pak Mahaludin ini, setelah melihat langsung, saya meminta agar keluarga ini di masukan sebagai salah satu penerima BLT DD dan semua sudah selesai di data, kemudian kami juga sudah dan sedang melakukan upaya upaya lain nya dengan pihak terkait agar mengupayakan bantuan dari program pemerintah, dan Alhamdulillah hari ini ada rekan rekan media yang juga punya niatan (membantu) serupa, dengan bidang masing masing, semoga semua di ijabah Allah,” tutupnya.
Bagi yang berkenan, untuk menyumbang sebagian rezekinya bisa langsung menghubungi no telpon atau ke no rek di bawah ini
Telepon : (0822 8208 5544) (0852 7998 0222).
Rekening BRI ; (5780 01.04.2246532) a/n Meta Angraeni. (Arj/len)