Bandarlampung (Netizenku.com): Suara warga Nahdlatul Ulama (NU) masih dianggap seksi bagi sebagian calon anggota legislatif yang bakal maju di Pemilihan legislatif (Pileg) 2019 mendatang.
Tak ayal, embel-embel sebagai bagian dari warga, maupun pengurus NU kerap dipakai kala sosialisasi pencalonan ke masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Ketua PWNU Provinsi Lampung Moh. Mukri sejatinya tak mempermasalahkan klaim dari para caleg tersebut. Selama para caleg dimaksud bisa menjadi contoh yang baik untuk warga NU maupun masyarakat luas.
“NU ini ibarat seperti payung, jadi siapapun boleh berteduh. Selama para caleg bisa menjadi perantara kebaikan, saya kira tak ada masalah,” kata Mukri yang juga Rektor UIN Raden Intan itu, di ruang kerjanya, Selasa (31/7).
Ia juga mengimbau, meski banyak caleg mengaku sebagai bagian dari NU, namun warga NU sendiri haruslah bisa selektif. Jangan sampai, kata Mukri, warga NU diperdaya segelintir golongan untuk mengejar jabatan.
“Pilihlah (Bacaleg) sesuai hati nurani dan bisa dinilai sebagai sandaran, agar bisa merubah Lampung lebih baik ke depan,” pungkas Mukri. (Red)