Lampung Barat (Netizenku.com): Perhatian dan dukungan Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus terhadap pengembangan dunia pendidikan patut diacungi jempol. Pasalnya, selain memberikan beasiswa kepada siswa-siswi alumni SMA sederajat di Lambar yang masuk fakultas kedokteran pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Parosil yang pernah mengabdi sebagai guru honorer ini juga telah menerbitkan Peraturan Bupati (Perbub) Lambar sebagai kabupaten literasi.
Yang teranyar, Pakcik sapaan akrab bupati kopi tersebut, memberikan santuan kepada guru bertepatan dengan peringatan hari pendidikan nasional 2 Mei.
\”Guru merupakan garda terdepan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, jadi santunan yang saya serahkan hari ini sebagai bentuk nyata terhadap dukungan untuk kemajuan dunia pendidikan di Lambar,\” kata Parosil, Rabu (2/5).
Menurut Parosil, guru selain bertugas mengajarkan ilmu pengetahuan, juga berperan besar dalam membentuk karakter anak-anak, terutama tentang keberagaman budaya. \”Guru tidak hanya dituntut mendidik anak menjadi pintar, tapi harus melahirkan anak-anak yang berkarakter berlandaskan keberagaman budaya yang kita miliki,\” kata Pakcik.
Pada kesempatan hari bersejarah terhadap kebangkitan dunia pendidikan di Indonesia itu juga, Parosil mendukung program gerakan nasional orang tua membaca (Gernas Buku), yang merupakan gerakan kolaborasi antara pemerintah dengan penggiat peduli pendidikan anak usia dini, perguruan tinggi dan dunia usaha.
\”Gerakan ini sangat positif dan wajib kita dukung, karena akan berperan meningkatkan minat baca anak dari usia sini, serta lebih meningkatkan kedekatan antara anak dengan orang tua,\” kata dia.
Canangkan Kabupaten Literasi
Pada kesempatan yang sama, Parosil yang didampingi Wakil Bupati Mad Hasnurin, mencanangkan Lambar sebagai kabupaten literasi yang dipusatkan di GOR Aji Saka, Kawasan Sekuting Terpadu Balikbukit.
Berbagai misi yang dijalankan oleh pemerintah setempat untuk membangun kabupaten penghasil kopi terbesar di lampung itu. Dengan dicanangkannya sebagai kabupaten literasi, masyarakat Lambar diharapkan akan melahirkan generasi yang cerdas, kreatif dan inovatif, sehingga akan berkontribusi pada kemajuan daerahnya.
“(kata) Literasi ini memang mudah mengucapkannya, dan artinya juga sangat sederhana. Akan tetapi jika ditelusuri lebih dalam lagi, artinya sangat luas. Apalagi untuk skala kabupaten,” demikian dikatakan Parosil saat pencanangan kabupaten literasi di GOR Aji Saka, (2/5).
Dalam kesempatan yang juga dihadiri oleh staff kepresidenan, Ariani Jalal, Deputi Bidang Pengembangan Sumberdaya Perpustakaan, Woro Titi Haryanti, sejumlah pejabat provinsi dan anggota DPRD Provinsi Lampung itu, Parosil mengatakan, pencanangan tersebut diharapkan akan semakin memicu semangat pergerakan membaca dan menulis.
Namun sebagai kabupaten literasi, bukan hanya pergerakan membaca dan menulis saja yang menjadi tujuannya, melainkan akan membangun seluruh sector, sehingga akan memberikan nuansa dan warna yang berbeda. “Saya canangkan sebagai kabupaten literasi bukan hanya sekedar memicu minat membaca dan menulis saja, karena itu merupakan tanggung jawab Dinas Pendidikan. Akjan tetapi bagaimana Lambar bias menjawab berbagai tantangan yang ada, salah satunya sebagai kabupaten dengan potensi kopinya,” kata dia.
Dijelaskan lebih lanjut, berbeda dengan kabupaten lain yang ada di lampung, lambar memiliki tantangan tersendiri. Selain bukan sebagai kabupaten industri, sebagian besar wilayah Lambar merupakan hutan kawasan dan taman nasional bukit barisan selatan. Selain itu, produktifitas kopi sebagai salah satu penghasilan terbesar masyarakatnya pada tahun ini terjadi penurunan yang sangat signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Parosil berharap, keberadaan kabupaten literasi akan memberikan sumbangsih yang positif pula untuk kemajuan salah satu sector pertanian yang ada di Lambar ini. Parosil berkeyakinan, kedepan, kopi akan menempati posisi tertinggi, utamanya untuk sector perekonomian masyarakatnya. “Ini membutuhkan komitment kita bersama seluruh element masyarakat yang ada untuk mewujudkan aksi nyata,” pungkasnya. (Iwan/Vicky)