Bandarlampung (Netizenku.com): Beredar video yang menggambarkan sebuah situasi kegaduhan di gereja GPI Tulang Bawang. Tampak sejumlah orang masuk ke dalam gereja dan mencoba menghentikan jamaah yang sedang merayakan hari Natal.
Hal ini sangat disayangkan mengingat jamaah gereja GPI Tulang Bawang seharusnya menjalankan ibadahnya dengan khusyuk namun proses peribadahanya terganggu.
Sedangkan setiap orang yang melakukan ibadah di tempat ibadah itu dijamin oleh Negara agar masyarakat merasa nyaman dalam menjalankan ibadah seperti halnya yang tertuang di dalam Pasal 29 ayat 2 UUD 1945:
“Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.”
Pengaturan mengenai hak kebebasan beragama dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia atau UDHR (Universal Declaration of Human Rights) diatur dalam Pasal 18:
“Setiap orang berhak atas kebebasan pikiran, keinsafan, batin dan agama, dalam hal ini termasuk kebebasan berganti agama atau kepercayaan, dan kebebasan untuk menyatakan agama atau kepercayaannya dengan cara mengajarkannya, melakukannya, beribadah dan menepatinya baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain, dan baik di tempat umum maupun tersendiri.”
Selain itu juga tertuang di dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 22 ayat (1) yang tertulis:
“Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.”
Namun di dalam praktiknya, dalam beribadah jamaah Gereja GPI Tulang Bawang tidak merasakan atas kenyamanan dalam beribadah.
LBH Bandarlampung dalam siaran persnya, Rabu (29/12), menyesalkan peristiwa tersebut.
“Terlepas mengenai permasalahan dalam proses pembangunan Gereja tersebut. Kami LBH Bandarlampung, menyayangkan atas peristiwa yang dialami oleh jamaah gereja GPI Tulang Bawang yang terganggu oleh sekelompok masyarakat sehingga tidak dapat melangsungkan perayaan Natal dengan hikmat,” ujar Direktur LBH Bandarlampung, Sumaindra Jarwadi.
LBH Bandarlampung mendorong pemerintah daerah agar mengevaluasi, menyelesaikan serta menjamin umat beragama dalam menjalankan ibadah dengan aman, khususnya di Gereja GPI Tulang Bawang.
“Dan kepada pihak kepolisian agar menjamin dan menjaga keamanan menindak tegas perbuatan-perbuatan yang dapat mengganggu umat beragama dalam beribadah. Hal ini agar terciptanya kerukunan antara umat beragama,” kata Sumaindra. (Josua)