Bandarlampung (Netizenku.com): Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang dilaksanakan sejak Senin, 13 September 2021 di Kota Bandarlampung akan dievaluasi.
PTM terbatas dengan protokol kesehatan ketat di Kota Bandarlampung berlangsung di<span;> 28 SMP dan 23 SD, serta 17 SMA dan 8 SMK, baik negeri maupun swasta.
Anggota DPRD Provinsi Lampung, Aprilliati, mengatakan PTM terbatas akan dievaluasi pada 3 pekan pertama sejak dilaksanakan.
“Evaluasi belajar tatap muka paling tidak 3 minggu pertama, setelah itu bisa dilihat lagi karena mereka selang-seling belajarnya,” kata dia di Bandarlampung, Senin (20/9).
PTM terbatas di sekolah menerapkan blended learning, atau belajar tatap muka dan belajar dalam jaringan (daring). Jumlah siswa yang mengikuti belajar tatap muka dibatasi namun selebihnya tetap belajar daring dari rumah.
“Harapan kita kegiatan belajar tatap muka ini harus berjalan karena visi misi pemerintah kita sumber daya unggul. Kalau belajar daring terus, ibunya yang belajar,” ujar politisi PDI Perjuangan ini.
Aprilliati mengapresiasi Kota Bandarlampung yang masuk Zona Kuning dan PPKM Level 3 penyebaran Covid-19 sehingga PTM terbatas bisa dilakukan.
Namun demikian, kata dia, tatap muka yang dilakukan tetap merujuk pada Perda Provinsi Lampung Nomor 3 Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru dan peraturan pemerintah pusat lainnya seperti instruksi Mendagri.
“Yang harus dipastikan adalah para pelajar sudah harus divaksinasi dan guru-gurunya juga sudah divaksinasi. Orang tua/wali murid kan sudah divaksinasi di tingkat RT/Kelurahan,” ujar dia.
“Kalau dalam perjalanannya terjadi apa-apa, ya pemerintah tetap harus bertanggung jawab,” tegas Aprilliati.
Kepala Seksi Kelembagaan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bandarlampung, Mulyadi, mengatakan Disdikbud belum menambah jumlah sekolah yang menggelar PTM terbatas jenjang SD/SMP.
“Untuk penambahan belum ada, kemungkinan nanti tanggal 27 September. Kami fokus vaksin kelas 7 dan 8 dulu,” kata dia.
Sebelumnya vaksinasi dilakukan pada pelajar kelas 9, total ada 17.000 pelajar yang telah disuntik vaksin Covid-19. (Josua)