Tanggamus (Netizenku.com): Demi mengantisipasi terus melonjaknya harga sembilan bahan pokok (Sembako) selama bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, Pemerintah Kabupaten Tanggamus berencana menggelar pasar murah.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Tanggamus, Hendra Wijaya Mega, mengatakan gelaran operasi pasar murah rencananya bakal diselenggarakan sebanyak lima kali selama bulan suci Ramadan.
“InsyaAllah, operasi pasar murahnya akan kita laksanakan pada tanggal 11,12,18,19 dan 20 Maret 2025 di 5 titik lokasi dalam rangka mengendalikan inflasi,” kata HW Mega.
Menurut Mega, dalam gelaran operasi pasar Ramadan, Pemkab Tanggamus akan menyediakan barang kebutuhan pokok dengan harga yang relatif lebih murah dari harga pasar pada umumnya. Namun, untuk jenis barang yang akan dijual masih bersifat tentatif atau belum pasti.
“Jadi sebelum kita laksanakan operasi pasar terlebih dahulu kita akan melihat kondisi harga pasar. Apa saja harga barang yang berpotensi melonjak, maka kita akan jual barang tersebut. Supaya dapat menekan angka inflasi,” ujarnya.
Sebelumnya, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tanggamus telah melakukan monitoring harga kebutuhan pokok jelang ramadhan dan Idul Fitri 2025 di empat lokasi pasar di Kabupaten Tanggamus yakni Pasar Gisting, Talang Padang, Kotaagung dan Wonosobo.
Tim monitoring harga kebutuhan pokok melibatkan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag), Dinas Kesehatan, Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Kesehatan, Kejari, TNI, Polri serta camat.
Kepala Diskoperindag Tanggamus, Retno Noviana Damayanti mengatakan berdasarkan hasil monitoring didapati sejumlah harga komoditi seperti telur, bawang merah, bawang putih cabai dan minyak goreng mengalami kenaikan kendati tidak signifikan.
“Menjelang Ramadhan harga seperti bawang merah, cabai dan telur naik, kendati tidak signifikan kenaikan harganya yakni Rp 1000 sampai Rp 2 ribu, untuk stok bahan pokok relatif aman,” kata Retno.
Untuk komoditi minyak goreng lanjut Retno, juga mengalami kenaikan harga. Ia menyebut, harga minyak goreng merek Minyakita, tembus di harga Rp. 17-18 ribu per liter. Harga ini melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp15.700.
“Pedagang menjual diatas harga HET, lantaran mereka membeli minyak tidak melalui agen sehingga harga jual juga naik. Sudah kita sampaikan agar supaya membeli melalui agen sehingga harganya juga normal,” ucap Retno. (Rapik)