Tulang Bawang (Netizenku.com): Masyarakat di empat Kecamatan yakni Kecamatan Menggala, Dente Teladas, Gedung Meneng dan Gedung Aji, Tulang Bawang (Tuba), mengaku telah ditipu oleh Perusahaan PT Sugar Group Companies (SGC) terkait janji PT SGC untuk merealisasikan CSR dan HGU milik masyarakat.
Koordinator Lapangan Sukri Bakaou mengatakan, pada saat pihaknya bersama warga berunjuk rasa pada tanggal 27 September lalu, SGC berjanji akan mengadakan pertemuan khusus kepada pihaknya di Bandarlampung.
Tepatnya menurut Sukri selang dua minggu dari demo pada tanggal 15 Oktober lalu, PT SGC sepakat dengan pihaknya untuk bertemu dan akan menyelesaikan tuntutan dari masyarakat setempat.
\”Bahkan dalam pertemuan pada saat unjuk rasa lalu itu disaksikan oleh Kapolres Tulang Bawang, Raswanto dan ada juga pejabat dari pemkab juga hadir menyaksikan jika PT SGC Tulang Bawang sepakat dengan kami akan bertemu dan merealisasikan tuntutan kami, pada saat itu maka kami pulang dan gubar setelah kami mendengar janji PT tersebut,\” ucapnya pada saat menggelar jumpa pers.
Namun pada kenyataannya sampai tanggal tersebut tiba SGC tidak memberi kabar kepada warga. Padahal semua perwakilan warga yang merasa dirugikan sudah hadir dan datang ke Bandarlampung guna bertemu dengan pihak PT SGC sesuai janji.
\”Lebih parahnya lagi karena dijanjikan tersebut semua masyarakat sudah menginap di Bandarlampung menunggu pertemuan tersebut, tetapi betapa sedihnya kami masyarakat dibohongi dan di tipu oleh PT SGC Tulang Bawang,\” terangnya.
Keadaan semakin diperparah lantaran masyarakat di empat kecamatan se-Tuba yang sudah hadir sesuai dijanjikan oleh PT SGC tidak sama sekali ditemui. \”Jadi jangankan mau ditemui, diberi kabar saja kami tidak pernah,” tambahnya.
Oleh karena itu Supri menambahkan demi menghindari tuduhan semua orang jika pihaknya sudah menerima suap dari PT SGC, maka pihaknya akan menggelar demo lebih besar lagi di PT SGC pada tanggal 8 Desember mendatang.
\”Jadi kali ini kami akan turunkan sebanyak 7000 orang bahkan akan anarkis dan tidak ada lagi yang namanya mediasi dengan masyarakat karena kami sudah geram dan kecewa karena kami di tipu dan dibohongi seperti ini,\” tambahnya.