Bandarlampung (Netizenku.com): Kepala dan Ketua Komite SMA Negeri 16 Bandarlampung membantah berita miring yang dimuat oleh salah satu media.
Ketua Komite, Edi Waluyo, mengklarifikasi satu persatu berita miring yang dirasa telah mencemarkan nama baik sekolah. Menurutnya semua pemberitaan yang dimuat tidak sesuai dengan permasalahan yang sebenarnya.
\”Sebenarnya tidak ada masalah, ini adalah sentimen pribadi yang tidak cocok dengan management,\” kata dia, Rabu (13/5).
Ia juga menerangkan bahwa pemberitaan terkait semua jabatan yang ada di sekolah mempunyai posisi jabatan masing-masing dan tidak semua dirangkap atau dikuasai oleh kepala sekolah.
\”Di sini kita datangkan juga bendahara BOS, bendahara BOS ini tidak merangkap jabatan, cuma satu, tapi di berita itu merangkap jabatan bendahara barang, itu tidak benar. Dan untuk bendahara kantin, itu di jabat oleh wakil kepala sekolah, Manager koperasi dibawahi oleh pak iskandar bukan ibu kepala sekolah, semuanya punya porsi masing-masing,\” bebernya.
Sementara terkait pemberitaan penjualan LKS, pihak sekolah juga menyanggah berita miring tersebut.
\”LKS di bawah naungan pak Kus, selama ini kita tidak pernah memperjualbelikan LKS, itu dana BOS yang membawakan. BOS selama ini melakukan laporan secara tertib tidak ada rekayasa data, memang saya meminta seumpama ada dana tak terpakai maka digunakan ke arah pembangunan, kan itu positif tidak dipakai secara pribadi,\” katanya.
Menurutnya Komite dan BOS sudah saling bersinergi satu sama lainnya. Masalah pemberitaan murid dikenakan biaya oleh sekolah Rp6 juta di sekolah ini tidak ada.
\”Sebenarnya Rp6 juta waktu PDB dulu memang harus mengeluarkan dana Rp6 juta itu pun sukarela, yang Rp3 juta untuk pembelian seragam, kan gak mungkin seragam dibelikan oleh sekolah. Dan yang Rp3 juta itu kesepakatan antara komite kalau tidak membayar kita tidak masalah yang penting ada surat keterangan untuk kepentingan administrasi,\” tuturnya.
Pihaknya sangat menyangkan pemberitaan yang tidak berimbang, berita juga tidak melakukan konfirmasi kepada pihak sekolah.
\”Karena membangun sekolah ini tidak gampang, dari terpuruk, managemen sudah mulai bagus, bangunan sudah bertambah kok ada segelintir oknum yang berbuat seperti ini,\” ujarnya.
Kepala Sekolah SMA Negeri 16, Rosita, juga menyangkal semua pemberitaan miring tersebut.
\”Kemarin kita sempat undang media tersebut untuk mengklarifikasi pemberitaan ini, tetapi tidak datang. Dia selalu mengirim pesan lewat aplikasi WhatsApp, tetapi memang tidak saya balas,\” ungkapnya.
Ia juga membeberkan bahwa oknum tersebut kerap mengirimkan pesan Whatsapp dengan berita yabg selalu menyudutkan kepala sekolah.
\”Kita tidak menempuh jalur hukum, saya hanya ingin nama baik saya sebagai kepala sekolah dan nama baik SMA Negeri 16 dipulihkan kembali,\” pintanya. (Red)