Pesawaran (Netizenku.com): Pemerintah Kabupaten Pesawaran melalui Dinas Pertanian dan Perternakan (Distanak) memastikan hewan qurban yang ada di wilayah Kabupaten setempat layak untuk di qurbankan.
Hal ini di ungkapkan Kabid Perternakan Distanak Pesawaran, Dedy saat menggelar sidak di beberapa titik penjualan hewan qurban bersama tim satgas hewan qurban di Desa Kotoharjo, Kamis (8/8).
Dedy menjelaskan, satgas hewan qurban bersama Distanak Pesawaran telah melakukan pemeriksan di beberapa titik penjualan sapi dan kambing dan hasilnya tidak ditemukan penyakit yang membahayakan.
\”Sudah di lakukan pengecekan seluruh hewan qurban hasilnya tidak ditemukan adanya penyakit dan sudah di beri tanda label sehat, jadi untuk hewan qurban di Pesawaran ini sudah layak di konsumsi ,\” kata Dedy.
Dedy juga menjelaskan, tim satgas hewan qurban nantinya akan melakukan pengecekan kembali pada hari pemotongan qurban sampai H+3 yang tersebar di 11 kecamatan dan nantinya tim satgas ini di bagi 27 tim yang akan turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan seluruh hewan qurban yang dipotong.
\”Tim satgas ini terdiri dari 4 dokter hewan, 3 paramedik dan 17 isiminator dan langsung melakukan koordinasi untuk mengatasi penyakit yang ada,\” ucapnya.
Dirinya juga menjelaskan, tim satgas hewan qurban saat ini akan melakukan pengecekan di beberapa titik penjualan hewan qurban diantaranya di kecamatan Gedongtataan 4 titik, Negrikaton 3 titik, Tegineneng 4 titik dan kecamatan Way Ratai.
\”Saat ini kita masih menunggu hasil laporan tim kami atas hasil pengecekan dari beberapa titik penjualan hewan qurban yang sedang dilakukan pemeriksaan,\” ucapnya.
Sementara, dr hewan, Yuriza Susanti salah satu tim satgas hewan qurban menjelaskan, dari beberapa titik pengecekan yang dilakukan tidak ditemukan penyakit berbahaya hanya ada hewan qurban yang mengalami penyakit deman.
\”Kalau penyakit deman ini sifatnya hanya sementara setelah nanti diberikan vitamin akan sembuh dan tentunya akan sehat kembali,\” ungkapnya.
Dia juga menerangkan, ada dua penyakit yakni Antrak dan PMK yang membahayakan yang harus di antisipasi namun sampai saat ini di Lampung sendiri belum pernah ditemukan.
\”Penyakit yang membahayakan itu diantaran penyakit Antrak yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang manusia jika mengonsumsi hewan yang terserang penyakit tersebut. Sedangkan penyakit PMK oleh virus dan penyakit ini bisa menyerang manusia,” tuturnya. (Soheh)