Bandarlampung (Netizenku.com) : Belakangan ini, kembali ramai perbincangan tentang Rumah Daswati. Hal itu dikarenakan adanya pembuatan pagar beton di sekitar bangunan yang memiliki nilai sejarah itu.
Direktur Kelompok Studi Kader (Klasika) Ahmad Mufid mengatakan rumah tersebut merupakan milik seorang tokoh Lampung.
Ia menjelaskan pada 7 Maret 1963, rumah tersebut digunakan sebagai lokasi pertemuan para panitia yang membahas kenaikan status daerah Lampung—yang semula termasuk ke dalam Daswati I Sumatera Selatan—menjadi Provinsi atau saat itu disebut Daerah Swantantra Tingkat I.
\”Pada saat itu Lampung masih berstatus keresidenan, dan usai pertemuan itu, rumah tersebut dijadikan Kantor Panitia Daswati I,\” ujar Mufid, Sabtu (7/8).
Berdasarkan catatan sejarah, Rumah Daswati layak dijadikan warisan sejarah dan mendapat perhatian khusus dari pemerintah Provinsi Lampung.
Namun, bangunan tersebut kini tak terawat dan beberapa bagian telah mengalami kerusakan.
\”Sebagai bangunan bersejarah, kondisinya saat ini sudah mengkhawatirkan. Harus ada perhatian khusus dari pemerintah soal bangunan ini,\” kata dia.
Mengingat hal itu, KLASIKA akan menggelar diskusi tentang sejarah Lampung yang akan menghadirkan Peneliti Sejarah Arman AZ, Ketua Pusat Kajian Studi Kajian Ilmiah Sejarah Budaya Lampung (PUSKAM SBL) Yuridhis Mahendra, sera Penggiat Klasika Chepry Chaeruman Hutabarat.
\”Tujuan diadakannya Dialoklasika ini, agar masyarakat, terlebih pemerintah memberikan perhatian, bukan hanya Rumah Daswati, tapi juga semua peninggalan sejarah yang ada di Lampung,\” pungkasnya.
Diskusi ini terbuka untuk umum, dilaksanakan pada Sabtu (8/8) malam di Rumah Ideologi Klasika, Jalan Sentot Alibasa Gg. Pembangunan A5/E No. 121, Waydadi, Sukarame.
Diskusi ini juga akan disiarkan melalui streaming media sosial resmi Klasika.
Terpisah Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bandarlampung, Iqbal Ardiansyah, mengatakan budayawan dan organisasi kepemudaan yang berada di bawah naungan KNPI Bandarlampung sepakat menyelamatkan cagar budaya, salah satunya gedung bersejarah di Lampung, Gedung Daswati.
\”Kita sebagai pemuda saat ini berkepentingan untuk mengedukasi sejarah kepada adik-adik kita. Ketika gedung bersejarah ini tidak ada maka apa yang akan adik-adik kita tahu ke depan, fakta sejarah Provinsi Lampung,\” ujarnya. (Josua)