Lampung Barat (Netizenku.com) : Letak kabupaten Lampung Barat (Lambar) di daerah pertemuan lempeng Indo Australia dan lempeng Eurasia, serta merupakan daerah patahan atau sesar Sumatera, sehingga rawan terjadinya bencana alam gempa.
Selain gempa, Lambar juga merupakan daerah rawan bencana, seperti longsor dan banjir.
Menyadari kondisi tersebut, dalam pencegahan dampak bencana yang lebih besar, Kabupaten Lambar akan ditetapkan sebagai kabupaten tangguh bencana, yang akan dikukuhkan Bupati Parosil Mabsus, di Lapangan Kecamatan Suoh, Senin (8/10/2018).
Kabag Humas dan Protokol Sekkab Lambar, Burlianto Eka Putra, mengatakan berbagai bencana telah menimpa Lambar, dari gempa bumi, tanah longsor dan banjir.
Hal itu merupakan pembelajaran untuk penanganan lebih baik lagi ke depan.
\”Lambar sudah pernah mengalami gempa besar, banjir bandang dan longsor, sehingga berdasarkan pengalaman tersebut, bupati berharap Lambar dijadikan kabupaten tangguh bencana,\” kata dia, Minggu (7/10/2018).
Untuk itu, kerjasama berbagai pihak seperti PMI, Tagana, Dinas Sosial, BPBD serta masyarakat di tingkat pekon akan dibentuk kader atau relawan penanganan bencana.
Diharapkan, apabila suatu saat terjadi bencana alam dampaknya tidak akan terlalu luas, serta mempercepat penanganan pasca gempa.
\”Kalau sudah ditetapkan sebagai kabupaten tangguh bencana, harapan pak bupati, apabila terjadi bencana baik masyarakat maupun relawan sudah tahu apa yang harus dilakukan dalam rangka meminimalisir korban. Juga dalam rangka percepatan penangan pasca bencana itu sendiri,\” jelas Burlianto.
Sementara PMI Lambar dalam menyikapi Lambar sebagai kabupaten rawan bencana, terus melakukan gerakan, termasuk program pengurangan resiko bencana terpadu berbasis masyarakat.
Kepala Markas PMI Lambar Vicky AF didampingi Meriansyah menjelaskan, PMI Lambar saat ini bekerjasama dengan Palang Merah Amerika Serikat sedang melaksanakan program pengurangan resiko bencana terpadu berbasis masyarakat.
\”Program yang mendapat dukungan dari Palang Merah Amerika tersebut sudah dilaksanakan dua kecamatan yakni Suoh dan Lumbok Seminung, dan saat ini di dua wilayah tersebut sudah ada relawan-relawan, yang tujuannya nanti akan terbentuk desa tangguh bencana,\” kata dia.
Selain penanganan bencana kata Vicky, PMI Lambar juga sudah melakukan pemetaan kawasan rawan bencana sesuai dengan tingkatan, jalur evakuasi dan mitigasi bencana.
\”Jadi yang dilakukan PMI bukan hanya sebatas pengurangan resiko dan penanganan pasca bencana saja, tetapi mengurangi terjadinya bencana, misal untuk mengurangi bencana alam banjir, yang disampaikan dengan masyarakat kita harus menjaga ekosistem alam dengan tidak menbang kayu sembarangan,\” ujar Vicky. (Iwan)