Bandarlampung (Netizenku.com): Kepala Bidang Sekolah Menengah Kejuruan (Kabid SMK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Zuraida Khaerustika, menyampaikan berbagai kemajuan dalam peningkatan kualitas lulusan SMK sejak berdirinya program vokasi pada tahun 2018 dan 2019.
Program-program yang dijalankan oleh Direktorat Jenderal Vokasi telah membawa perubahan signifikan, terutama melalui kegiatan Link and Match 8+i yang menghubungkan perusahaan dengan sekolah sesuai jurusan yang ada.
Zuraida menjelaskan bahwa langkah pertama dari program ini adalah penyusunan kurikulum bersama antara perusahaan dan sekolah.
Kurikulum yang dihasilkan memastikan lulusan SMK memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Selain itu, program magang bagi siswa dan guru juga diperpanjang hingga 6-8 bulan, memungkinkan pengalaman kerja yang lebih mendalam.
“Magang bukan hanya untuk siswa saja, tapi juga untuk guru. Selain itu, ada juga program guru tamu dari industri yang mengajar di sekolah,” jelas Zuraida kepada awak media, Kamis (13/6).
“Pada ujian akhir di kelas 12, siswa diuji oleh guru bersertifikat SLP 1 atau 2 serta oleh pihak industri. Sertifikat kelulusan juga ditandatangani oleh industri, menambah bobot kepercayaan terhadap kompetensi lulusan,” sambungnya menjelaskan.
Untuk memastikan transparansi dan akurasi data lulusan, Kementerian Pendidikan telah meluncurkan aplikasi pelacakan kelulusan yang digunakan oleh setiap provinsi.
Aplikasi ini memungkinkan pemerintah pusat memonitor jumlah lulusan, tingkat pengangguran, dan gaji lulusan secara real-time.
“Data lulusan selalu diperbarui setiap hari melalui aplikasi ini, sehingga kita dapat melihat secara langsung jumlah lulusan, di mana mereka bekerja, serta informasi pengangguran dan gaji mereka,” tuturnya.
Selain program Link and Match, SMK di Lampung juga memiliki Bursa Kerja Khusus (BKK) yang membantu penyaluran kerja untuk siswa yang telah tamat.
BKK ini berbeda dengan MOU dengan industri dan berfokus pada penyaluran kerja pasca kelulusan.
Saat ini, terdapat 498 SMK di Provinsi Lampung dengan 56 jurusan dari total 120 jurusan yang ditetapkan pemerintah. Ia optimis bahwa program-program ini akan terus meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Lampung dan mempersiapkan siswa untuk bersaing di dunia kerja.
“Melalui kerja sama yang erat antara sekolah dan industri, kita yakin lulusan SMK akan lebih siap dan kompeten menghadapi tantangan di dunia kerja,” tutupnya. (Luki)