Tulang Bawang (Netizenku.com): Program bantuan 1000 laptop bagi tenaga pengajar khusus guru yang merupakan program unggulan Bupati Tulang Bawang (Tuba) Winarti, rupanya dikeluhkan. Ini lantaran setiap guru dikenakan biaya untuk bisa menerima bantuan itu.
Dan yang katanya laptop tersebut diberi rupanya hanya sebatas pinjam pakai saja. Dari informasi yang didapat, setiap dewan guru yang mendapatkan bantuan laptop tersebut diwajibkan membayar uang sebesar Rp150 ribu perlaptop atau sesuai instruksi melalui Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Kalam dan MKKS Suradi.
Dikonfirmasi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Tuba Nazaruddin melalui Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Kalam, tidak menampik bahwa banyak laporan mengenai hal ini. Bahkan menurut Kalam adanya instruksi ajang bisnis melalui pungli itu dibenarkannya.
\”Akan tetapi saya tidak pernah menyuruh Suradi ataupun guru lainnya untuk mematok. Kalau saya meminta benar seikhlasnya, iya benar. Tetapi sampai sebesar itu tidak dipaksa,\” bebernya Senin (1/4).
Karena dalam penerapan sistem pengadaan bantuan laptop tersebut dirinya membentuk tim seleksi di Dinas Pendidikan Tuba guna mengurus segala administrasi laptop tersebut. Ditambah lagi hasil dari seleksi dan bantuan tersebut Dinas Pendidikan yang menyerahkan segala urusannya dengan bupati selaku penanggung jawab dan pemilik anggaran.
\”Jadi uang yang saya pungli itu bukan untuk saya saja, akan tetapi untuk semuanya khususnya anak-anak di Dinas Pendidikan yang sudah bekerja mengurus itu. Iya anggap saja untuk beli rokok dan makan minum lah,\” tambahnya.
Sedangkan saat ditanya mengenai sumber dana termasuk besaran anggaran yang digunakan untuk pembelian laptop tersebut Kalam menjelaskan, jika untuk pembelian Laptop tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp 5 miliar yang bersumber dari anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2019 yang merupakan mutlak milik bupati.
Satu unit laptop dibeli dengan harga Rp4.950.000 selanjutnya per satu laptop diwajibkan membayar uang sebesar Rp50.000 sebagai pembayaran ongkos kirim dari Jakarta Ke Lampung dengan jenis dan merk HP.
Seribu bantuan laptop tersebut digulirkan terhadap seribu guru dengan perincian 500 unit untuk guru tingkat SD dan sebanyak 500 unit untuk guru SMP. \”Itu termasuk sekolah swasta juga , karena kalau guru swasta yang kami kasih jatuhnya itu langsung diberikan sebagai bantuan sedangkan guru di sekolah negeri hanya pinjam pakai bukan bantuan,\” imbuhnya.(Armadan)