Bandarlampung (Netizenku.com): Pemkot Bandarlampung tidak akan menarik pungutan retribusi bagi pedagang kaki lima (PKL) di kota setempat.
Hal itu disampaikan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Sukarma Wijaya, saat memimpin penertiban PKL di Jalan Bukit Tinggi dan Jalan Batu Sangkar, Tanjungkarang Pusat, Kamis (30/12).
Sebanyak 46 PKL di Jalan Bukit Tinggi yang akan direlokasi ke Lantai 2 Gedung Pasar Bambu Kuning mengaku selama berdagang mereka tetap dipungut retribusi meski menyalahi aturan.
“Saya pastikan tidak ada lagi, kita tegas. Tidak akan dipungut retribusi di ruas jalan PKL dan Pol PP akan berjaga. Jika ada oknum-oknum yang bermain kita tindak,” kata dia.
Sukarma Wijaya meminta Satpol PP untuk berjaga-jaga apabila para PKL tetap memaksa untuk berdagang di ruas jalan usai ditertibkan.
“PKL yang tetap berjualan di jalan ini saya serahkan ke Satpol PP. Tugas Pol PP penegakan Perda Tibum (Ketertiban Umum) harus berjalan,” ujar dia.
Pemkot dengan didukung Forkopimda Bandarlampung merelokasi PKL di Jalan Bukit Tinggi dan Jalan Batu Sangkar ke dalam gedung Pasar Bambu Kuning dan Pasar SMEP untuk menegakkan Perda Kota Bandarlampung Nomor 1 Tahun 2018 tentang Ketertiban Umum.
“Penertiban yang kita lakukan adalah puncak rangkaian upaya persuasif kepada pedagang kaki lima, khusus di Jalan Bukit Tinggi, Jalan Batu Sangkar,” kata dia.
“Kepada PKL juga sudah diberikan tempat. Wali Kota bersama pengembang memberikan kesempatan bagi mereka memindahkan dagangannya ke Lantai 2 Bambu Kuning dengan enam bulan gratis retribusi atau sewa lapak,” lanjut dia.
Penertiban PKL Bambu Kuning di Jalan Bukit Tinggi berlangsung hanya dua jam tanpa perlawanan dari pedagang seperti penertiban pada awal sebelumnya. Penertiban dimulai sekira pukul 07.45 WIB
“Persis dua jam tadi saya hitung ini sudah selesai. Kita berterima kasih kepada Forkopimda yang langsung turun ke lapangan, dari Polresta dan Kodim 0410 Kota Bandarlampung, serta dibackup satuan POM AD dan POM AL,” tutup dia. (Josua)