PGN Pertahankan Penyaluran Gas Bumi TW I 2020

Redaksi

Rabu, 6 Mei 2020 - 19:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandarlampung (Netizenku.com): PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selama periode Januari–Maret 2020 berhasil mempertahankan penyaluran gas bumi sebesar 882 BBTUD.

“Pada triwulan I 2020, jumlah pelanggan tumbuh seiring dengan pertumbuhan industri, kelistrikan dan pembangunan jargas. PGN saat ini sebagai sub holding gas mengelola lebih dari 390 ribu pelanggan,” ungkap Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama di Jakarta.

Rachmat menjelaskan sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional di berbagai sektor bisnis dalam kondisi prihatin saat menghadapi pandemi Covid-19, PGN akan terus membangun dan memperluas infrastruktur gas bumi. Tingginya kebutuhan energi di dalam negeri merupakan peluang bagi PGN untuk mengoptimalkan penggunaan gas bumi.

“Di tengah perlambatan perekonomian global dampak dari pandemi Covid-19, PGN senantiasa berperan aktif dalam menopang ketahanan ekonomi dengan tetap melaksanakan penyaluran gas bumi, guna memenuhi kebutuhan gas bumi dalam negeri, serta menjalankan proyek-proyek strategis efisiensi energi dan mengurangi beban subsidi seperti gasifikasi kilang pertamina dan program-program penugasan seperti gasifikasi pembangkit listrik dan pembangunan jargas rumah tangga, sektor UMKM dan transportasi,” jelas Rachmat.

Faktor melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat pada akhir Maret 2020 yang juga berdampak pada penurunan volume niaga gas bumi, penurunan harga ICP sebagai imbas dari adanya pandemi Covid-19 harus diantisipasi dengan tepat.

Baca Juga  Perkuat Koordinasi, PGN Gelar Customer Business Gathering Asosiasi

PGN mengambil kebijakan optimasi melalui efisiensi biaya yang tidak terkait langsung dengan pendapatan dan kehandalan jaringan pipa serta optimasi arus kas melalui prioritisasi anggaran investasi. Dengan begitu diharapkan PGN tetap mampu memberikan kinerja positif ditengah perlambatan ekonomi nasional dan global sehingga PGN tetap dapat berkontribusi terhadap perekonomian nasional.

“Kami sangat memahami bahwa Covid-19 akan berdampak secara signifikan terhadap performa PGN termasuk juga kepada pelanggan. Oleh karena itu, kami melakukan beberapa antisipasi atas potensi dampak termaksud diantaranya melalui penerapan kebijakan relaksasi, atau keringanan kepada pelanggan terdampak, serta penyesuaian batas pemakaian minimum pada pelanggan, sehingga akan menstimulus konsumsi gas bumi Pelanggan,” imbuh Rachmat.

Lebih lanjut, Rachmat menjelaskan bahwa hal ini bertujuan agar pelanggan gas bumi terutama sektor industri tetap kompetitif dan mampu berproduksi di tengah pandemi, sehingga tetap dapat menggerakkan roda perekonomian dalam negeri. Dengan demikian, maka pemenuhan kebutuhan gas bumi dalam Negeri yang dilakukan PGN secara langsung berkontribusi pada perekonomian nasional.

Baca Juga  Bersama Tiara Idol, Smartfren Mengajak Berinternet Anti Waswas

Dalam menghadapi pandemi Covid-19 PGN telah membuat beberapa skenario dan simulasi awal atas dampak yang ditimbulkan oleh Covid-19, dan telah pula melakukan koordinasi dan audiensi dengan Pertamina dan Kementerian BUMN mengenai hal termaksud.

Adapun mitigasi risiko yang dilakukan saat ini sudah mencakup atas bisnis proses yang terdampak signifikan, meliputi perlindungan pekerja, kehandalan infrastruktur, manajemen supply and demand, serta optimasi instrumen keuangan.

Beberapa antisipasi atas dampak kinerja keuangan diantaranya adalah menerapkan, melakukan efisiensi Opex and Capex, melakukan evaluasi keekonomian rencana investasi, exercise liability management, dan improvement business plan niaga gas bumi.

“Pada prinsipnya PGN akan tetap berusaha agar PGN tetap menjaga kinerja operasional yang baik dan kinerja keuangan yang sehat dan positif agar senantiasa dapat berkontribusi positif terhadap perkembangan bangsa dan negara,” tegas Rachmat.

Di tengah kondisi pandemi Covid-19, PGN tengah menyelesaikan proyek pembangunan terminal LNG Teluk Lamong. Saat ini progressnya sudah sekitar 90 persen dan siap diuji coba tak lama lagi. Nantinya, gas akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan gas di wilayah Jawa Timur, baik yang disalurkan melalui gas pipa maupun dalam bentuk retail LNG.

Baca Juga  Pemkot Bandarlampung dan Bank Mandiri Teken MoU Bantu UMKM

Saat ini PGN menjalankan berbagai peran strategis BUMN sebagai revenue generator, sekaligus agent of development dalam pengelolaan gas bumi. Peran-peran yang dijalankan diantaranya pembangunan dan pengoperasian infrastruktur hilir, jaringan pipa ±10.000 KM jaringan pipa, termasuk jaringan gas untuk melayani sektor rumah tangga sepanjang lebih dari 3800 km, 3 Receiving Terminal, dan SPBG yang menjangkau 17 Provinsi & 59 Kabupaten/ kota. PGN juga melakukan integrasi pengelolaan infrastruktur dan komoditas sehingga mampu menjadi energi yang kompetitif dan efisien.

Pada tahun 2024, PGN menargetkan pemenuhan energi bagi 4 juta sambungan rumah tangga dan volume 1800 BBTUD Niaga Domestik dapat diwujudkan untuk menyokong kebutuhan gas bumi domestik. Adapun penambahan infrastruktur gas untuk menunjang target tersebut yaitu 500 KM pipa distribusi untuk eksisting dan perluasan wilayah, 528 KM pipa transmisi, 7 LNG Filling Station untuk truk maupun kapal, 5 FSRU, dan 34 Mini LNG untuk seluruh sektor pengguna gas bumi. (Leni)

Berita Terkait

PGN Pastikan Keamanan Layanan dan Kenyamanan Pelanggan Selama Libur Lebaran
Berbagi Bahagia Bersama BRI Group, RO Bandarlampung Salurkan 1.680 Paket Sembako
Catat! Ini Produsen dan Penyalur Minyakita Terdaftar di Lampung
Pasar Murah Jelang Idul Fitri, PLN UID Lampung Siapkan 1000 Paket Sembako
Berbagi di Bulan Suci Ramadan, PGN Beri Santunan CSR 10.541 Anak Yatim
BRI Regional Office Bandarlampung Santuni 200 Anak Yatim Piatu di Bulan Ramadan
Ramadan, BRI Regional Office Bandarlampung Berbagi Bahagia di Panti
Kontribusi Nyata Energi, PGE Ulubelu Bak Pahlawan Tak Terlihat

Berita Terkait

Selasa, 1 April 2025 - 12:37 WIB

Belajar Menambal Kredibilitas dari The New York Times

Senin, 31 Maret 2025 - 20:48 WIB

Obrolan Wartawan di Sela Ketupat Lebaran

Minggu, 30 Maret 2025 - 17:53 WIB

Wartawan, Storyteller yang Bukan Pengarang Bebas

Sabtu, 29 Maret 2025 - 21:45 WIB

Merapat ke Markas Tempo

Rabu, 26 Maret 2025 - 22:34 WIB

Tak Perlu Kepala Babi dan Bangkai Tikus untuk Membuat Kicep

Senin, 24 Maret 2025 - 05:01 WIB

Kebohongan Resmi dan Keterangan Palsu

Rabu, 19 Maret 2025 - 14:27 WIB

Jurnalis dan Macan dalam Kandang

Kamis, 6 Maret 2025 - 21:37 WIB

Antara Eka, Taring dan Bodyguard

Berita Terbaru

Buku The New York Times karya Ignatius Haryanto. (foto: koleksi pribadi)

Celoteh

Belajar Menambal Kredibilitas dari The New York Times

Selasa, 1 Apr 2025 - 12:37 WIB

Ketupat (foto: ist)

Celoteh

Obrolan Wartawan di Sela Ketupat Lebaran

Senin, 31 Mar 2025 - 20:48 WIB

Ilustrasi buku jurnalisme sastrawi. (foto: dok pribadi)

Celoteh

Wartawan, Storyteller yang Bukan Pengarang Bebas

Minggu, 30 Mar 2025 - 17:53 WIB

Penulis saat berada di kantor Tempo. (foto: dok pribadi)

Celoteh

Merapat ke Markas Tempo

Sabtu, 29 Mar 2025 - 21:45 WIB